Meski sudah sangat lama wajah itu selalu kukenal.
"kamu bilang Aisyah pasti kesini, tapi mana?" ucap Akame setelah dirinya merasa sudah cukup lama menunggu sahabatnya itu bersama Eric.
"Apa tadi aku berkata dia pasti datang? Dari tadi kenapa kau tak coba menghubunginya."
jawaban Eric memang ada benarnya karena tadi ia tidak berkata Aisyah pasti datang dan yang lebih penting lagi kenapa dari tadi dirinya tidak menghubungi sahabatnya itu entah kenapa aku seperti orang bodoh ketika berada disamping orang ini pikirnya dalam hati.
Baru saja Akame merogoh tasnya untuk mencari hanphonenya ternyata Aisyah datang bersama dengan Urie. Hal yang cukup mengejutkan.
"Akame!" sapa Aisyah pada sahabatnya tersebut, namun ia langsung terdiam seketika ketika melihat orang yang duduk di sebelah Akame "Tidak mungkin..."
"Apa kabar Perona!" jawab orang itu, sementara Aisyah seketika itu pula meneteskan air mata dan langsung memeluk Eric hingga hampir tersungkur
"Perorin!!" teriak Aisyah sambil memeluk erat Eric sementara Akame dan Urie hanya bengong kebingungan melihat apa yang terjadi didepan mata mereka.
...
Sungguh masa-masa yang indah. Hari dimana kita tidak punya beban apapun, hari dimana kita selalu bersama...
Aisyah, Eric dan tiga orang temannya yang lain selalu bersama, menikmati hari dari terbitnya sang surya hingga fajar menghilang ditelan lautan.
Untuk sejenak ia mengingat dirinya yang masih tomboy selalu mengejek Eric si lelaki putih kurus yang selalu menjulurlan lidah.
Eric orang yang selalu bersaing dengan Iqbal yang super tampan untuk bisa menarik perhatian Ayu yang saat itu baru merintis jalan di dunia entertain.
Tapi meski Aisyah sering mengejek nyatanya ia dan Eric saling memberi perhatian. Aisyah yang selalu mengajari Eric cara menjadi lelaki pemberani dan Eric yang selalu mengajari Aisyah cara menjadi wanita sesungguhnya. Itu lucu mengingat Aisyah merupakan seorang wanita dan Eric seorang pria.
Gadis itu selalu ingat kata-kata terakhir Eric sebelum mereka berpisah. Kata-kata yang membuat dirinya yakin bahwa mereka akan kembali bertemu.
"Aisyah, aku tak akan berkata selamat tinggal karena kuyakin kita pasti bertemu lagi. Bukan hanya kita berdua tapi kita berlima. Iqbal dan Ayu yang jadi artis, Taki yang entah jadi apa setelah pulang dari Jepang lalu aku yang sudah jadi lelaki bermental baja dan kau Aisyah perempuan cerdas yang cantik dengan hijab dan Kacamatamu"
Saat itu Aisyah menangis dipelukan Eric....
...
Tak peduli berapa lama berlalu sahabat sejati tak pernah bisa terpisahkan