Olimpiade Cinta

E. Karto
Chapter #13

Pria itu

Setelah aku tau mungkin aku bisa mengerti.

Sudah seminggu berlalu sejak Akame mengetahui kebenaran bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan. Meski sudah mulai move on masih ada sesuatu yang ingin ia pastikan. 

Sudah beberapa hari setiap sore Akame mendatangi taman dimana terakhir kali ia melihat Eric. Namun selama itu pula ia tak pernah sekalipun melihat orang yang ia cari. 

Angin dingin musim panas masih terasa pada malam itu. Akame baru saja kembali dari luar kota. Ketika mobilnya melewati taman itu mata Akame tertuju pada seseorang yang sedang duduk sendirian. 

Ketika melihat orang itu ia langsung meminta pak Kardi untuk menghentikan mobil. Akame pun mendatangi lelaki yang sudah ia kenal itu. 

"Apa kau mencari orang itu?" kata orang itu tepat ketika Akame berdiri dibelakang orang itu.

"Bagaimana kau bisa tau aku yang datang? Padahal sepertinya kau belum melihatku?" ucap Akame langsung duduk disamping orang itu.

 "Sedang apa kamu malam-malam ditempat ini?" 

"Harusnya aku yang bertanya seperti itu!" sahutnya seperti biasa dengan nada bicaranya yang sinis namun setelah itu ia mulai bercerita

"Aku biasa kesini jika malam sedang cerah... Ini tempat favoritku untuk menatap bintang di langit." Urie bercerita sambil menatap langit malam penuh bintang diatasnya. 

Mendengar cerita Urie. Akame juga ikut menatap langit malam saat itu yang memang sangat indah. Untuk sejenak ia bisa melupakan kesedihannya.

"Tak kukira kamu suka memandangi bintang. Kukira hobimu itu hanya bersikap sinis dan skeptis," 

"Ya begitulah... Hei kau belum menjawab pertanyaanku," ucap Urie yang membuat Akame kembali mengingat tujuannya menghampiri orang itu. 

"Apa yang dikatakan Aisyah itu benar?" tanya Akame yang kembali mengingat orang yang pernah ada dihatinya. 

"Ya itu semua benar..."

Setelah mendapat jawaban dari Urie akhirnya Akame yakin bahwa semua yang dikatakan Aisyah itu benar. Dari lelaki itu juga akhirnya Akame tau bagaimana hal itu bisa terjadi pada Eric. 

Kini Akame juga tau kenapa Eric tiba-tiba menghilang serta apa motif orang itu bersikap baik padanya sehingga Akame merasa nyaman. 

Benar juga... Dia selalu datang ketika aku memintanya... Mungkin aku yang terlalu baper... 

...

Cowo yang bersikap seenaknya... Entah kenapa aku selalu bertemu dengan mereka.

Hari-hari Akame dan Aisyah sudah kembali normal. Sudah sebulan berlalu semenjak Akame percaya bahwa semua yang disampaikan tentang Eric itu benar. 

Hari itu hari keberangkatan tim Olimpiade Astronomi menuju tingkat Nasional dimana Urie dan Aisyah menjadi perwakilan Provinsinya. 

Akame menatap Urie yang saat itu berpenampilan sehari-harinya. Apa dia benar orang yang mau ikut Olimpiade tingkat nasional pikir Akame melihat Urie yang berpakaian asal-asalan. 

Lelaki itu berdalih bahwa saat itu mereka baru mau berangkat bukan mau memulai perlombaan yang mana itu sebenarnya wajar siapa juga yang mau pake baju ribet saat akan memulai perjalanan jauh. 

"Aku mengerti alasan kau berpakaian seperti itu tapi kenapa harus pake sepatu futsal?" tanya Akame setelah melihat bahwa yang dipakai Urie adalah sepatu futsal berwarna orange.

aku baru ingat bahwa Manda pernah berkata bahwa Urie orang yang tak peduli pada penampilan dan sekarang ia tau maksud perkataan Manda. 

Lihat selengkapnya