Rumah itu tidak pernah sepi. Selalu ramai dengan tawa anak kecil yang bersahutan dan tidak jarang tawa itu menjadi teriakan, bahkan tangisan. Bedanya kalau mendengar tawa dari rumah itu sudah pasti tawa dari mereka berdua, kakak beradik anak dari pemilik rumah.
Drap..drap..drap..drap.. terdengar suara langkah kaki yang sedang berlari cepat diiringi dengan suara nyanyian "kera sakti tak pernah berhenti bertindak sesuka hati, kera sakti menjadi pengawal pencari kitab suci, walau halangan rintangan tak jadi halangan dan tak jadi rintangan wuhuuu sun gokong oh sun gokong".
Si setan kecil yang sering dibicarakan banyak orang terlihat sedang berlarian sembari bernyanyi dan diikuti oleh seorang wanita yang mengejarnya dengan cobek berisi cabe ulek, sepertinya itu asisten rumah tangga di rumah si setan kecil yang baru yaa... Ah terlihat tanda kaki merah disetiap langkah kakinya melangkah, apalagi yang dia perbuat kali ini? Sepertinya dia baru saja menginjak-injak ulekan cabe asisten rumah tangganya yang sedang mempersiapkan masakan lalu kabur berlarian keliling rumahnya.
Setan kecil itu tidak pernah berhenti membuat masalah di rumahnya, dia seperti penguasa lalim dalam rumah itu. Sudah tidak bisa lagi dihitung dengan jari berapa art (asisten rumah tangga) yang pergi dari rumah itu baik secara pamit pergi dengan baik-baik, secara pamit mudik dan tidak kembali, atau yang paling sering adalah diusir oleh si setan kecil itu sendiri.
Tidak berbeda jauh dengan sikapnya di rumah, saat dia keluar dari rumah juga dia akan membawa malapetaka bersamanya. Beberapa anak tetangga tidak luput menjadi korban si setan kecil itu, ada yang didorongnya seorang anak tetangga ke drama topeng monyet keliling hingga kepalanya digigit monyet, ada yang dilemparnya kucing liar ke muka anak tetangga lainnya hingga mukanya memiliki bekas cakaran, pernah juga si setan kecil membuat anak tetangga lain pendarahan tidak lama setelah anak tetangga itu sunatan dengan cara menendang sarung yang melindungi AHH selalu saja selalu bergidik ketika mengingatnya. Seingat-ku tragedi penendangan sarung itu adalah kali pertama yang membuat ku meyakini desas-desus yang beredar dan setuju "YA DIA MEMANG SI SETAN KECIL"