Setelah melewati menit-menit yang panjang, akhirnya Michel kembali ke sekolah dengan wajah cemberut. Rencana dan kesempatan sekali seumur hidup untuk mendapatkan foto Kereta Doctor Yellow ala Indonesia sudah kandas. Bagaimana bisa? Seperti yang sebelumnya diketahui, segerombolan anak-anak SMA yang tawuran di rel kereta menghancurkan semua rencana dan kesempatan Michel.
Ketika suara riuh adu jotos dan bogem mentah saling bersahutan, Michel sembunyi di balik meja warkop. Cewek berambut uban itu hanya bisa duduk memeluk tas kameranya sambil memperhatikan jam tangan. Berapa menit yang sudah ia habiskan sampai detik ini? Totalnya ada 45 menit dan kereta inspeksi yang ditunggu akan lewat. Tapi aksi baku hantam di sekitar rel masih terdengar jelas. Michel terus berdoa supaya tawuran cepat selesai, jadi ia bisa mengambil foto.
Beruntung doa Michel terkabul. Dua menit kemudian, suara riuh baku hantam mulai bergeser dan mereda. Pada menit ketiga, suasana berubah senyap. Cewek berambut uban itu keluar dari persembunyian. Mengedarkan pandangan ke sekitarnya. Memang sudah tidak ada lagi yang berkelahi di sekitar warkop. Kemudian Michel mengambil langkah dan memantau situasi lebih detil lagi. Anak-anak SMA yang tawuran itu sudah bergeser ke bawah flyover. Barulah Michel menghela napas lega.
Cewek berambut uban itu kembali memantau rel dari arah stasiun. Tapi malah mendapati seseorang yang tergeletak di rel. Badannya berada di kerikil ballast dan lehernya bertumpu di besi rel kereta. Michel secara otomatis bergerak mendekati orang itu. Seorang lelaki yang mengenakan seragam yang sama persis dengan seragam sekolah Michel. Tapi cowok ini pingsan di tengah-tengah rel kereta. Pelipis cowok itu lebam, tapi menurut perkiraan Michel ada lebam yang lain lagi di sekitar kepala. Di badan cowok itu juga ada beberapa luka lebam khas baku hantam. Tapi tidak ada luka robek di tubuh cowok itu. Hanya lebam dan beberapa luka lecet yang agak besar.
Fruuuunnngggg!
Mata Michel membesar saat mendengar suara semboyan dari kereta. Cewek berambut uban itu menoleh ke kereta inspeksi yang berjalan ke arah mereka. Reflek cewek itu meraih pundak cowok pingsan itu dan menggoyang tubuh cowok itu kuat-kuat.
"Woi bangun woi!" Teriak Michel. Yang diikuti suara semboyan kereta yang semakin keras.
Michel panik dan beralih berusah menarik cowok itu dari rel. Tapi cowok yang berbadan lebih besar itu terlalu berat. Michel tidak bisa menggeser tubuh si orang pingsan sama sekali. Dengan segenap opsi yang tersisa di kepalanya, Michel memutuskan untuk menghentikan kereta. Ia melepas dasi kemudian melambaikan kedua tangan ke arah kereta. Kalau Michel tidak salah ingat, batas kecepatan kereta yang berjalan dari stasiun ke arahnya saat ini hanya 40 - 50 Km/jam. Meskipun rel di depan Michel turunan, kereta inspeksi tidak seberat kereta 8 gerbong biasa. Karena muatannya lebih kecil ketimbang muatan kereta biasa, apalagi kereta ketel dan kricak. Jadi perkiraan Michel, kereta inspeksi itu bisa berhenti tepat di depannya. Michel sangat berharap kereta itu bisa berhenti. Kalau tidak berarti ia harus melihat seseorang dari almamater yang sama, mati.
Kedua kalinya, keinginan Michel terkabul. Kereta inspeksi itu berhenti di depan cewek berambut uban. Ia juga menghela napas kedua kalinya. Michel kembali ke si cowok pingsan. Bersamaan dengan dua orang polsuska dari kereta inspeksi turun. Sama seperti tadi, Michel menggoyang tubuh si cowok pingsan supaya bangun.
"Ada apa dek?" tanya salah satu polsuska.
"Saya menemukan dia pingsan di sini pak. Saya gak kuat angkat dia ke pinggir pak," jawab Michel yang memperlihatkan wajah khawatir.
Dua polsuska itu kemudian memanggil salah satu temannya dan mengangkat tubuh cowok pingsan itu ke atas meja warkop tempat Michel sembunyi.
Kemudian segerombolan anak-anak SMA datang mendekati mereka. Anak-anak itu juga berpenampilan kacau seperti habis bergulat. Melihat anak-anak yang datang bergerombol dua orang polsuska menanyai mereka. Sedangkan salah satu petugas kereta inspeksi yang mengangkat tubuh si cowok pingsan kini memeriksa kondisinya. Tapi petugas itu melihat logo sekolah yang sama di seragam Michel.