On The Inside

Fuseliar
Chapter #12

Kelompok Belajarnya Michel


Michel hanya bisa garuk-garuk kepala saat Theo dan Rani menjelaskan untuk ke-5 kalinya teori larutan buffer dan titrasi asam basa. Michel sedikit banyak memahami maksud pembuatan larutan ini. Tapi Michel sama sekali tidak mengerti cara menghitung persamaan larutan buffer, apalagi menentukan katalis. Yang Michel tahu, larutan asam bisa dicampur dengan garam untuk mengurangi tingkat keasaman suatu larutan. Payahnya, si cewek berambut uban juga tidak benar-benar mengerti mana senyawa yang disebut garam dan asam. Kalau hanya sekedar asam sulfat, asam klorida, dan Natrium klorida, Michel sudah tahu. Sayangnya itu tidak berlaku untuk senyawa yang lain.

"Yaudah gini aja deh. Kamu hapalin aja sifat senyawa yang aku tulis ini," kata Theo yang mulai menyerah mengajari Michel.

"Iya, Michel perlu menghafalkan itu deh. Kalo bisa tabel periodik unsur kimia sama sifat-sifatnya harus dihafalkan," ceramah Rani.

"Buka lagi deh buku kimia kelas 10. Kayaknya kamu harus grinding materi kelas 10 biar bisa dapat nilai bagus waktu UAS nanti," tambah Theo yang juga ikut menceramahi Michel.

"Gimana kalau besok Michel mulai setoran hafalan tabel periodik. Sekaligus kita bisa mengulang pelajaran kelas 10. Semester depan ada olimpiade kimia soalnya. Aku dengar Theo mau ikut olimpiade," usul Rani.

Michel yang otaknya sudah tidak sanggup bekerja keras, hanya bisa mengangguk setuju. Ia memang harus mulai mengulang materi kelas 10 untuk memudahkan materi mata pelajaran kimia yang akan datang.

"Iya, aku hafalan besok. Boleh gak ganti pelajaran yang lain? Otakku crumbling," keluh Michel yang diam-diam mengambil kacang telur di meja.

Itu kacang telurnya Theo. Karena terlalu fokus mengajari Michel, cowok itu lupa dengan keberadaan kacang yang menjadi cemilan siang itu. Selama 30 menit terakhir, Michel sudah menghabiskan satu bungkus. Berkat kacang itu Michel masih bisa menyimak penjelasan Theo. Meskipun konsentrasi Michel sudah cukup terarah karena minum obat saat setelah sholat Zuhur tadi, cewek berambut uban itu masih perlu dibantu dengan asupan makanan yang bisa membuatnya fokus. Kacang-kacangan adalah pilihan yang mudah dicari di sekolah.

"Gimana kalau ganti pelajaran matematika?" usul Rani lagi.

Usulan Rani kali ini disambut protes dari Michel dan Theo.

"Kayaknya kalau matematika, aku berhenti dulu deh," protes Theo.

"Sama! Otak Michel kelamaan lihat rumus sama angka, kalau diteruskan nanti kepala Michel meledak," protes Michel.

"Hah? Emang Michel punya otak?" sindir Theo yang kesal setelah menjelaskan berkali-kali.

"Bangsat, punya perasaan dikit kenapa? Semua orang juga ingin punya otak genius. Masalahnya aku dikasih Tuhan segini," keluh Michel yang menekan kuat-kuat rasa sakit hati.

"Iya setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mungkin Michel punya kelebihan lain di luar mata pelajaran eksak," ucap Rani yang merasa tidak nyaman dengan sindiran Theo.

"Nah itu tuh! Belajar terus di atas meja juga enggak baik. Liat tuh perut Theo kayak ibu-ibu hamil 9 bulan. Perutku aja masih ada sisa roti sobek rasa susu menteganya Sari Roti," pamer Michel sambil menepuk-nepuk perut yang tertutup seragam.

Sebenarnya Michel tidak berbohong tentang perutnya yang baru saja terisi Sari Roti dan bentuk perutnya yang cukup atletis.

"Anjir malah body shaming. Heh, body shaming itu gak boleh tau, gak sopan! Gini-gini aku selalu ikut olimpiade matematika," kata Theo yang tidak mau kalah.

"Iya, tapi gak pernah menang. Sama aja bohong," balas Michel.

Theo mati kutu. Karena memang nyatanya dia tidak pernah keluar sebagai juara. Paling mentok hanya sampai semifinal.

"Masih lebih bagus kan? Ada sertifikatnya. Bisa dipakai nanti daftar SNMPTN. Lah kamu punya apa? Gak ada! Aneh kamu, berharap lulus SNMPTN tapi enggak punya prestasi apa-apa. Yang ada dikatain bodoh sama panitianya," ledek Theo.

Michel malah terdiam. Dia baru ingat kalau tahun depan ada SNMPTN dan SBMPTN. Dia harus mulai belajar membuat portofolio. Tapi sekarang ia masih bingung cara menghitung larutan buffer. Apakah jurusan seni harus bisa menghitung larutan buffer?

"Nah kan, bingung mau jawab apa," ledek Theo lagi.

"Emang di tes portofolio jurusan seni ada juga bikin larutan buffer?" tanya Michel tiba-tiba.

"Enggak sih. Michel mau masuk jurusan seni?" tanya Rani yang mulai menggiring aksi saling ledek kedua temannya ke topik SNMPTN.

"Emang apa bagusnya masuk jurusan seni?" ucap Theo setengah menyindir.

Lihat selengkapnya