“Kau yakin akan dijemput?” tanya Yuzuna ragu ketika melihat jam ponselnya. Seo-Jun mengatakan kalau ada orang yang menjemputnya, tapi sejam telah berlalu dan orang yang dimaksud belum muncul juga.
“Iya. Lelaki pirang yang tingginya segini.” Seo-Jun menyentuh telinganya lalu kembali menajamkan mata berusaha menemukan sosok Rei di antara orang yang berlalu-lalang. Sesekali Seo-Jun melirik layar ponsel berharap Rei memberi tahu posisinya. Begitu pula dengan Yuzuna yang ikut mengedarkan pandang.
Di beberapa sisi, terlihat kerumunan keluarga yang tampaknya hendak berlibur di musim panas, seorang ibu dan anak lelakinya, dan beberapa orang berpakaian formal senada yang kelihatan memiliki hubungan bisnis sedang duduk di dekat mereka. Namun, seorang lelaki yang mengenakan topi dan penutup wajah menarik perhatiannya seperti sedang mencari seseorang.
“Seo-Jun, apa itu orangnya?” Yuzuna menepuk lengan Seo-Jun, kemudian menunjuk lelaki itu.
Seo-Jun mengikuti arah tunjukkan Yuzuna, kemudian tersenyum lebar ketika menemukan sosok itu di antara orang-orang di sekitarnya. “Rei!”
Suara nyaring Seo-Jun sontak mencuri perhatian orang sekitar. Beruntung lelaki itu menggunakan topi yang diturunkan hingga menutupi sebagian wajah, jadi tidak banyak orang yang mencurigai mereka.
Lelaki yang dipanggil namanya menoleh, melihat Seo-Jun yang melambaikan tangan. Seo-Jun berdiri diikuti Yuzuna, kemudian menghampiri lelaki itu.
“Yo! Lama tak berjumpa, Seo-Jun.” Lelaki itu merangkul Seo-Jun dengan akrab dalam bahasa Korea. “Kau makin gendut, hn? Apa kau makan sangat banyak di sini?”
Seo-Jun menyingkirkan lengan Rei risi, menatap lelaki itu dengan aneh. “Aku memang makan banyak di sini, jangan iri, Rei, dan kau sangat terlambat.”
Tawa Rei pecah, kemudian berdiri tegak di hadapan mereka. “Maaf, ada urusan mendadak dengan ibuku.”
Pandangan Rei teralih pada sosok Yuzuna. Matanya menyipit seolah merasa mengenali perempuan itu. Entah kenapa, ada secuil ingatan dirinya pernah melihat perempuan berambut cokelat dengan mata biru terang. Tapi, di mana dia pernah melihatnya? Sebelum Rei menanyakan nama, Seo-Jun telah mengambil alih.
“Perkenalkan, namanya Morigawa Yuzuna dan ini Kitamura Rei, leader evE sekaligus teman masa kecil yang mengajarkanku bahasa Jepang.”
Yuzuna tersenyum hangat. “Hajimemashite, Kitamura-san.”
“Hajimemashite. Sepertinya aku pernah melihatmu, tapi entah di mana. Apa kau yang menemani Seo-Jun selama di Kumamoto? Tak kusangka kau benar-benar cantik.” Rei berkedip jail, dan seketika Seo-Jun menjitak kepala Rei.
“Kau ini berbicara apa, sih?”
“Ittai yo, kenapa kau kasar pada orang yang menyelamatkanmu?” Rei mengaduh sambil memegangi kepalanya.
Tingkah Seo-Jun dan Rei membuat Yuzuna tertawa, tak menyangka kalau kedua lelaki konyol ini idola terkenal di Korea.
“Aku berterima kasih kepadamu, Morigawa-san.”
“Eh? Untuk apa?”
“Segala yang kau lakukan bersama Seo-Jun. Yah, kau pasti sudah tahu tentang Ji-Eun dan saat itu, aku berpikir kalau Seo-Jun tidak akan kembali seperti semula.”