Onar di Kampung Inggris

Panji Sukma
Chapter #6

Kekalahan Memalukan

Sore ini kami memilih untuk membolos jadwal terakhir bimbingan karena datang sebuah tantangan tanding Futsal dari camp Baracuda, camp yang berada sekitar lima puluh meter di sebelah barat camp kami. Peserta bimbingan camp Baracuda mayoritas diisi oleh calon pelayar. Mereka belajar di Kampung Inggris untuk kelak dapat lolos tes. Mahir berbahasa Inggris adalah syarat mutlak untuk menjadi seorang pelayar. Jujur, aku tidak terlalu suka dengan mereka, walau sebenarnya alasanku tak suka pun hanya karena hal sepele. Setiap sore mereka joging wara-wiri dengan kaos tanpa lengan, memamerkan tubuh kekar juga rambut cepak. Aku lebih melihat itu sebagai usaha mereka menarik perhatian para gadis penghuni Kampung Inggris. Sebab, jika niat mereka memang untuk berolah raga, seharusnya lapanganlah tempat yang cocok untuk itu. Apalagi jalan utama Kampung Inggris ketika sore ramai dengan hiruk-pikuk dan kegiatan jual beli. Karena itu aku merasa bersemangat saat undangan tanding futsal persahabatan dari mereka kami terima. Tentu ini saatnya memberi pelajaran pada mereka, sekaligus menguji kekompakan Sekutu.

Kabar akan digelarnya pertandingan persahabatan pukul empat sore tersebar dengan cepat, termasuk di camp perempuan. Tak Kusangka semua penghuni camp perempuan datang di camp Sekutu untuk menyemangati kami. Entah apa alasan mereka antusias dengan pertandingan ini. Yang jelas, aku dan Sekutu merasa senang dengan dukungan itu. Menurutku hal-hal seperti ini dapat mengakrabkan kami. Dan, perhatianku cukup tersita oleh Ega dan Putri yang sore ini tak mengenakan jilbab, tak seperti biasanya. Sedangkan Elwa, dia tampak paling bersemangat. Gadis yang periang itu meminta kami berjanji untuk memenangkan pertandingan nanti. Dia juga mengajak tos seluruh Sekutu, tak terkecuali aku. Sebelum berangkat, Elwa meminta kami semua untuk berfoto bersama sebagai kenang-kenangan.

Jam empat kurang seperempat semua telah berkumpul di lapangan yang letaknya cukup jauh dari Kampung Inggris, mungkin sekitar dua atau tiga kilometer. Jika dilihat dari banyaknya sepeda warna-warni yang terparkir rapi di parkiran, bisa disimpulkan bahwa pelanggan lapangan futsal ini memang mayoritas peserta bimbingan lembaga-lembaga di Kampung Inggris.

Lihat selengkapnya