SIX DAY BEFOR ALONE.
Pagi haripun menembus jendela Adit yang lupa dia tutupi dengan gordennya itu, "hoammm, ahh pala gua pusing" gumam Adit sembari beranjak dari kasurnya, dia melihat handphone nya dan ad 4 panggilan tak terjawab dari Arman, aditpun langsung mengecek watshapp nya, dan ada chat dari Arman mengajaknya bertemu dengannya dan Darius, Adit mengabaikan nya.
Adit beranjak ke kamar mandi, dia membasuh mukanya dan menggosok gigi dia mengganti bajun dan celananya dia menggunakan kaos oblong dengan tulisan the clash dan celana jean panjang robek.
Setelah berganti pakaian Adit berjalan ke dapur untuk memasak, Adit membuat omlet dan menggoreng dua sosis untuknya sarapan dan menyiapkan segelas Beer dingin.
Setelah sarapan ya jadi Adit duduk di sofa dan menyalakan televisinya, saat sedang asik menonton tiba tiba vinaa menelpon dirinya.
"Halloo dit" sapa vinaa, "Iyah kenapa Vin" jawab Adit, "Lu udah liat ke gaduhan di Instagram gak?" Tanya vinaa, "belum Vin, kenapa emang?" Tanya Adit, "yang kemarin di bar yang lu naik ke meja, rame dit viral, di upload sama ilshad" aditpun kaget tidak menyangka Kakanya Enji bakal meng-upload nya, "okey Vin gua tutup dulu ya mau gua cek dulu" gumam Adit sembari mematikan telponya.
Aditpun melihat di Instagram dia membuka hastgag #vokalismabuk, dan ketika membukanya banyak yang mengupload dan merepost perbuatanya itu dengan kata kata menghina.
Aditpun terdiam sesaat dia tidak tau harus berbuat apa di kondisinya kini, tapi satu hal yang pasti diapun menghubungi Arman untuk mengiyakan ajakannya bertemu.
Dan pada saat itu juga Adit langsung pergi ke sebuah taman tempat biasa mereka hangout, dan sampailah dia di sana, telah menunggu Arman dan Darius.
Aditpun menghampiri mereka, terlihat tatapan sinis dari kedua teman Adit itu.
"Wow relax man, lihat sekarang siapa yang makin terpuruk, so biasakan tatapan lu kalau lu gak mau berujung di rumah sakit" gumam Adit kepada temannya itu, "haha terus maksud lu, gua gak boleh sinis dengan apa yang lu lakuin ke kita kemarin" jawab Darius dengan lantang, "terus gua juga gak boleh marah ke kalian karena kalian ngehianatin gua" Adit mengcounter mereka, "jangan jadi bajingan hanya dengan masalah cinta dit" teriak Arman.
Merekapun terdiam untuk sesaat, dan Arman pun mulai membuka obrolan mereka, "gua cuman mau ngasih tau sama lu, gua sekarang udah gak bisa temenan sama lu karena masalah kemarin" gumam Arman, "wow siapa yang bajingan ternyata" jawab Adit dengan raut wajah meledek nya, "restoran Ernest di beli, dan gua di angkat menjadi kepala chef disana" jawab Arman, Adit hanya terdiam sambil tersenyum kecil, "dan kenapa gua mutus hubungan pertemanan gua dengan elu, karena pemilik restoran yang sekarang gak bakal suka kedekatan kita" gumam Arman, dan Adit tetap terdiam bingung mencerna semuanya, "pemilik barunya Andre, pak Andre pemilik Andre company limited" gumam Arman mengagetkan Adit.
Adit hanya terdiam kaget memandangi wajah Arman, "Andre?" Tanya Adit, "yahh Andre bokap tiri Lo" jawab Arman, "gua juga sama dapet peran bagus, bagus untuk karier gua ke depannya dan ya setelah kejadian kemarin kayanyah kita harus udahan juga, gua di hayar oleh rumah produksi Andre&marlin produksi, di bawah naungan nyokap Lo" gumam Darius.
Aditpun sangat amat sangat kecewa dan marah dia tidak tau harus bagaimana, "wow, gua yakin suatu saat nanti gua pasti bakal amat teramat tersakiti, tapi gua gak nyangka itu dari kalian" gumam Adit dengan nada kecewanya, "tadinya gua mengiyakan ajakan kalian, gua mau coba berdamai dan meminta bantuan dari kalian, tapi yahhh semuanya usai, okeyy, terima kasih buat selama ini, gua berhap semoga lu berdua sukses" gumam Adit lagi sambil berjalan meninggalkan mereka berdua, belum jauh langkahnya aditpun terhenti, "gua cuman mau ngingetin, kalau kalian punya sahabat lagi nanti, gua nitip pesen, kalau dia menyebalkan kalau dia berbuat salah, lu kasih tau, lu bentak, lu pukul, lu ludahin, tapi setidaknya itu bukti bahwa lu menganggap mereka temen, bukan dengan dengan meninggalkannya terpuruk sendirian" gumam Adit dan benar benar pergi meninggalkan mereka berdua.
Aditpun berkendara entah kemana arah tujuan nya, dia sangat terpukul diapun sampai di depan apartement vinaa, dia hanya terdiam dengan wajah sedihnya, tak lama kemudian vinaa keluar dari apartement nya dia kaget melihat Adit pria yang biasa tersenyum banyak bercanda, sedih di hadapan wajahnya, vinaa pun langsung menghampirinya.
"Haii, Adit kenapa, lu nangis" tanya vinaa, "gua hancur Vin" jawab Adit, "yaudah ngobrol di kamar gua ajah yukk, tenangin dulu diri lu" mereka berdua pun naik ke kamar vinaa.
Setelah Adit bercerita tentang masalah yang di dapatnya, "wow itu sakit sih, tapi dit gua cuman pengen lu berpikir logis okey, mungkin mereka berdua tuh, takut karir mereka hancur, dan elu juga harusnya mengerti, gua tau pasti sulit, tapi harus dit" gumam vinaa menenangkan Adit.
Aditpun masih terdiam tidak tahu mau berbicara apa, setelah sekian lama mereka duduk di kamar vinaa, aditpun mengajak vinaa keluar, "Vin, mau temenin gua makan gak, gua ada tempat yang mau gua tuju, itupun kalau lu mau" tanya Adit, vinaa pun hanya mengangguk dan langsung mengambil jaketnya.