“Kondisi saat ASI keluar saat tidak hamil disebut dengan galaktorea. Pada umumnya, ASI keluar di saat sedang hamil dan menyusui. Namun, pada beberapa situasi, bisa saja ASI keluar meski tidak hamil. Penyebabnya cukup bermacam-macam, seperti ketidakseimbangan hormon, efek samping pengobatan, dan mengidap kondisi kesehatan tertentu. Dalam kasus yang jarang terjadi, seorang wanita juga bisa mengeluarkan ASI karena respons emosional terhadap bayi yang sama sekali bukan kerabat. Orang-orang dengan kondisi demikian bisa jadi memiliki payudara yang terlalu sensitif terhadap prolaktin, yang berarti kadar hormon yang normal pun dapat memicu untuk mengeluarkan cairan seperti susu (source by halodoc.)” Jelas dokter pada Dini dan Dimas yang sedari tadi memperhatikan dengan seksama. Hari ini keduanya pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi Dini.
“Jadi aman dok jika semisal masih menyusui?” Tanya Dimas sekali lagi untuk meyakini dirinya. Karena disini ada dua orang yang harus ia jaga. Dini dan juga putranya.
“Iya betul pak aman. Mungkin setelah umur anak bapak lewat 6 bulan bisa konsumsi susu formula.” Jawab dokter itu yang dapat melihat raut khawatir dari Dimas dan Dini sebelumnya.
Awalnya justru dokter ini kira kedua orang yang sedang duduk dihadapannya ini sepasang suami istri. Namun ini di luar dugaannya.
“Dini.” Panggil Dimas saat keduanya keluar dari ruangan dokter. Dini hanya menoleh pada Dimas tanpa mengeluarkan suara.
“Kalau kamu keberatan untuk lanjut kasih ASI ke Juna gak apa-apa bilang aja. Saya gak akan maksa kamu.” Ujar Dimas.
“Pak saya boleh tanya sesuatu?” Tanya Dini yang sebenarnya sudah sangat penasaran hal yang terus berputar diotaknya dari kemarin.
“Tanya apa?”
“Istri bapak kemana?” Akhirnya tiga kata yang membuat Dini penasaran ia tanyakan juga.
Dimas mengerti, salahnya juga belum menceritakan pada Dini tentang hal ini. Begitu juga alasan Aruna tiba-tiba memanggilnya dengan sebutan mama. Dan Arjuna yang sangat nyaman dengannya.
“Saya sudah cerai 3 bulan yang lalu.” Jawab Dimas dengan tenang.
Oke, memang penyesalan datang belakangan. Tapi bagaimanapun Dini penasaran. Dirinya sedikit tak enak karena mengungkit hal yang mungkin coba Dimas sembunyikan atau tak ingin lelaki itu bahas lagi.
“Dia gak mau punya anak dari awal kami nikah. Awalnya saya pikir, itu cuma keinginan sementara saja. Sampai saya bilang setidaknya kami punya satu anak. Lahirlah Aruna. Tapi dia sama sekali gak melakukan kewajiban dia sebagai seorang ibu. Aruna dari kecil lebih sering di asuh sama orangtua saya dan kak Asya. Aruna di tinggal. Dia pergi dari pagi sampai malam. Semua cara saya coba untuk bujuk dia, tapi sepertinya tidak mempan. Dan berjalan saya coba dekati dia lagi sampai dia ngandung Arjuna. Dia bilang mau gugurin kandungannya karena dia rasa Arjuna gak pantes hidup dan ini ngelanggar perjanjian awal pernikahan kami. Saya cuma bisa mohon-mohon ke dia untuk tetap pertahanin Arjuna. Setelah ngelahirin Arjuna, dia minta cerai. Dengan alasan saya egois, dan cuma jadiin dia mesin pencetak anak. Padahal saya cuma mau punya keluarga kecil sama dia.” Keduanya saat ini sedang berada di salah satu restoran dengan konsep rooftop sambil menikmati angin senja. Dimas menceritakan tentang perceraian dengan mantan istrinya.
“Mungkin Aruna manggil kamu mama, karena dia gak pernah ngerasain kasih sayang tulus dari orang yang memang ibu kandung dia. Walaupun mama sama kak Asya pasti sayang sama Aruna, menurut dia itu beda. Sampai dia ketemu kamu Din.” Ujar Dimas lagi.
Dini mendengar dengan seksama cerita Dimas. Hatinya ikut sedih membayangkan bagaimana jadi Aruna selama 3 tahun ini. Dan tentu saja Dimas yang menjadi single parent bersamaan dengan pekerjaannya yang tak bisa ia tinggal lama. Belum lagi Arjuna, anak itu masih sangat kecil untuk merasakan ini semua.
“Pak, kalo saya mau lanjut kasih Arjuna ASI saya sampai dia umur 6 bulan. Bapak gak masalah?” Tawar Dini setelah Dimas selesai bercerita.
Lelaki itu menoleh dan memastikan apa yang Dini ucapkan. Namun tak lama ia tersenyum lembut. “Saya sangat berterima kasih sama kamu Dini.” Balas Dimas.
~