Rita dan Suci baru saja pulang dari survei gedung untuk pertunangan Dean dan Andin. Mereka merasa puas ketika sudah mendapatkan beberapa gedung yang cocok. Penentuan akhir akan jatuh di tangan anak-anak mereka.
“Enggak nyangka ya. Kita akhirnya bisa besanan juga.” Suci meletakan cangkir tehnya.
“Aku enggak lama ya, Ci. Abis ini mau ke tempat Dean.”
"Iya Ta. Santai aja."
Perbincangan mereka terhenti ketika melihat Andin pulang. Matanya sembab, rambutnya berantakan.
Suci menghampiri anak pertamanya ini, “Kamu kenapa Sayang?”
Andin memeluk mamahnya erat. “Mah. Aku sayang sama Dean mah.”
Suci dan Rita mengerutkan kening mereka. Tidak mengerti atas perkataan Andin.
Rita menghampiri Andin. “Tenang dulu ya, Andin. Kamu kenapa?”
Andin melepaskan diri dari mamahnya. Dia mengambil tangan Rita. “Mamah. Hubungan aku sama Dean berakhir. Dean enggak suka sama aku.”
Andin meneteskan air matanya. Rita langsung memeluk Andin. “Kita datangi Dean sama-sama ya. Kamu jangan seperti ini.”
Andin menggeleng. “Mamah tahu siapa itu Aleya?”
Rita terdiam. Andin melihat ekspresi Rita yang tidak kaget atas pertanyaannya. Andin menyangka Rita sudah tahu tentang Aleya.
“Mamah tahu?”
Rita mengangguk, lalu menunduk. “Maafkan mamah Andin. Mamah bersalah atas semua ini.”
Andin tidak percaya. Apa maksud dari semua ini.
Rita tidak menyangka akan berjalan seperti ini. Dia mengaku salah. Dia menggunakan Andin untuk kesembuhan Dean. Dia dan Suci sama-sama berkomitmen untuk menutupinya dari Andin maupun Dean.
“Aleya adalah kekasih Dean dari SMA. 3 tahun yang lalu mereka memutuskan untuk menikah. Tapi Tuhan lebih sayang Aleya. Aleya meninggal sebulan sebelum pernikahan mereka."
Flasback On
Tiga tahun yang lalu. Aleya membuka pintu rumah Dean. Ternyata Dean belum pulang. Aleya menaruh belanjaannya di meja. Dia bersenandung kecil sambil membereskan barang Dean yang berantakan. Aleya melihat fotonya bersama Dean di ruang tamu. Dia jadi rindu Dean. Deannya yang sangat dia cintai. Aleya mengambil ponselnya, mencari kontak Dean lalu meneleponnya.
“Hallo? Kata Dean di sebrang sana.
“Sayang? Kamu belum pulang?”
Dean tidak langsung menjawab, sehingga Aleya memanggilnya kembali, “Sayang?”