One Persen Of People

Renita Sylvia
Chapter #12

Ketenangan sebelum badai

Ada hal yang bisa ditahan dan ada yang tidak bisa ditahan. Itu yang kupelajari. Masalah tidak akan pernah pergi. Mereka masih berkeliaran di sekitar menunggu waktu untuk muncul. Hanya saja kita bisa mengabaikannya sambil terus berjalan, seperti layaknya mengabaikan hembusan angin. Mungkin itu akan menerpah beberapa kali, membuat wajah atau rambutmu menjadi berantakan. Tetapi pijakan kaki yang kuat tidak akan membuat goyah.

Aku menikmati masa tenang di tempat kerja. Meskipun harus dengan cara membisu. Atau menjadi dingin dan berbeda sekalipun. Beban yang menumpuk sudah kubendung dengan hati-hati. Meskipun hanya sementara aku bisa bertahan. Sekali-kali aku mencoba tebal muka. Menutup telinga. Berpura-pura tidak ada apapun yang terjadi. Kali ini aku mencoba menonaktifkan sensor empatiku, mencoba tidak peduli pada lingkunganku. Aku ingin tahu apa yang terjadi. Bagaimana jika aku mengabaikan semua hal yang ditunjukan padaku? Entah bagaimana hasilnya tapi yang pasti permulaan itu membuatku lebih kuat.

“Udah denger gak?”

“Denger apa?”

“Mas Boy katanya udah taken?”

“Masa?”

“Iya… kemarin lamaran.”

“Kok cepet banget tiba-tiba lamaran. Sama siapa? Aduh… udah laku semua deh anak development jadinya.”

“Kurang tahu sih ceweknya anak mana, tapi katanya dijodoin orang tuanya.”

“Hari gini dijodoin?”

“Yah… tapi Mas Boy-nya juga setuju tuh kayaknya.”

“Terus si anak purchasing itu gimana?”

“Anak purchasing, Ajeng maksudnya?”

“Iya… yang kemarin katanya mereka lagi pdkt,”

Lihat selengkapnya