2020
"Konyol banget ga sih anak itu?" Celetuk Tantri sembari menyeruput choco drink favoritnya. Seperti biasa, setiap kali kami bertemu selalu ada saja cerita menarik tentang 'mahasiswa baru' di universitasnya. Tantri, kakak tingkat dari universitas lain. Kami bertemu dan akhirnya berteman dekat karena berada dalam satu lingkup. LSU, Lingkup Sastra Universitas. Terdiri dari mahasiswa-mahasiswa pencinta sastra dari Universitas Jakarta. Walaupun anggotanya masih sedikit, namun lingkup ini terbilang aktif dalam segala kegiatannya. Bahkan, sudah banyak karya-karya yang terbit lewat buku maupun film. Dan uniknya, anggota LSU terdiri dari mahasiswa yang sama sekali tidak berasal dari jurusan satra. Seperti halnya aku dan teman satu kampus didampingi ini yang merupakan mahasiswa jurusan akuntansi, dan Tantri yang berasal dari jurusan farmasi. Namun kami semua menyatu karena persamaan hobby.
"Ini masih mahasiswa yang sama?" Tanya Fat, teman satu kampusku. Kami bertiga memang sangat akrab sejak bergabung di LSU. Juga sering bertemu diluar kegiatan LSU.
"Masih. Ga ada maba yang menarik perhatian gue kecuali dia" masih bercerita seputar salah satu maba favoritnya. Namanya Roby. Mahasiswa baru konyol jurusan perfilman, satu UKM dengan Tantri, mahasiswi farmasi yang bergabung dengan UKM radio. Memang sulit dimaklumi hal-hal yang Tantri lakukan semasa hidupnya. Hahaha.
"Jangan keseringan diceritain, nanti kecantol loh" celetukku sembarang.
"Gak mungkin lah Tika cantik..." Jawabnya percaya diri sembari memperlihatkan cincin dijari manisnya.
"Jodoh kan ga ada yang tau, sebelum janur kuning melengkung, ga akan ada yang pernah tau siapa teman tidurnya nanti" godaku.
"Ehem! Mohon maaf, sepertinya anda harus kecewa" ucapnya tengil. Lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Memamerkannya dengan senyum sombong dan menempelkan kertas tebal dihadapan wajah kami.
"Gila! Kok gak cerita-cerita sih? Kapan lamarannya? Ih parah..." Fat menggila. Akupun semakin mendekat, penasaran. Akhirnya! Setelah lama menanti keinginan Tantri terkabul juga. Ia akan segera menikah tepat sebelum hari wisudanya bulan depan. Berpacaran sejak mereka SMA, bertunangan saat keduanya baru memasuki bangku perkuliahan, dan kini akhirnya menikah sebelum kelulusan.
"Gak isi duluan kan?" Godaku, yang disusul geplakan keras dari tangan kasar Tantri. Kamipun tertawa.
"Jadi, Lo mau Dateng bareng siapa? Gue lagi ga butuh obat nyamuk soalnya" sikut Fat iseng.
"Betul tuh, ke nikahan gue ga dibolehin Dateng sendirian. Bertiga juga ga boleh. Jangan jadi setan Lo" Tantri menimpali.
"Ujung-ujungnya juga si Genta yang diajak" Fat lebih dulu menjawab sebelum aku membuka mulut.