One Time

PANA
Chapter #5

Dia Menyadari Sesuatu

Junwoo mengendarai mobilnya ke arah restoran tempat ia biasa bertemu dengan keluarganya. Ponsel yang berdering cukup keras, menyadarkan Junwoo dari rasa kesalnya pada Hana.

Eo?

Ya, Lee Junwoo lupa menjemput kucing-kucingmu, hah?” Suara yang begitu nyaringnya membuat Junwoo terpaksa menjauhkan ponselnya dari telinga.

“Berbicaralah seperti biasanya Haneul, tidak perlu berteriak-teriak.” Junwoo sedang malas meladeni sikap protes sahabatnya. “Aku jemput malam ini setelah bertemu keluargaku.”

“Ish, jangan beralasan lagi. Aku akan pergi besok, tidak ada yang menjaga kucingmu di sini.” Haneul menuangkan makanan kucing di wadah, memuaskan kucing-kucing milik Junwoo. Ngomong-ngomong, kau sudah bertemu lagi dengan Hana?”

Junwoo langsung mengubah air mukanya, “perempuan menyebalkan, mendadak ia tidak mengenaliku dan berkata aneh seolah-olah kami baru pertama kali kenal.”

Di seberang sana Haneul tertawa kencang. “Apa kubilang, perempuan itu di luar jangkauanmu. Lihat saja ketiga kakaknya, apa kau merasa punya kesempatan dengannya?”

Ya jangan meremehkanku. Mungkin saja tadi dia sedang sibuk.” Junwoo berkelit ketika sahabatnya itu meluncurkan hinaannya.

“Lalu berpura-pura tidak mengenalimu? Sadarlah, dia sudah mempunyai penggantimu.” Dari awal perkenalan Junwoo dengan Hana pun, Haneul memang sangsi kalau perempuan bernama Park Hana itu akan jatuh ke pelukan sahabatnya. Hana memiliki karismanya sendiri dan laki-laki tentu mengantre untuk memiliki perempuan itu, tak terkecuali sahabat dungunya ini.

Junwoo menghela napas panjang, “Hana tidak sepicik itu.”

Haneul hanya memutar bola matanya sebal, susah ketika orang sedang jatuh cinta. Semuanya selalu benar tidak ada salah sedikit pun. “Terserah. Oya, kau datang ke acara Wooshik, kan?”

“Hah? Kapan?" Junwoo merasa tidak ingat kalau temannya yang satu itu punya acara. Ia mencoba mengingat tetapi nihil, ia yakin Wooshik tidak mengundangnya.

“Waa cinta bisa membuatmu hilang ingatan. Lusa acaranya di bar biasa.” Pemberitahuan Haneul tetap tidak menyegarkan pikiran Junwoo.

“Serius? Aku tidak mengingat apa pun mengenai acara Wooshik."

Aish, lusa, tanggal 6 Juni 2025. Sudah ingat?" Haneul gemas sendiri jadinya, padahal Junwoo mengangguk setuju saat mereka bertemu kemarin.

Junwoo menepuk dahinya sendiri, ia baru ingat acara tahunan Wooshik di bar temannya. Acara yang banyak mengundang musisi di Korea dan ah, pasti Wooshik ingin memamerkan tunangannya. “Ya, ya aku ingat sekarang. Ok, aku datang.”

“Bagus, jangan lupa jemput kucingmu dan sampaikan salamku pada keluargamu.” Haneul langsung menutup sambungan telepon. Membiarkan Junwoo kembali berkonsentrasi menyetir ke tempat tujuannya.

*

Di parkiran restoran, Junwoo mengabari kakaknya kalau dia sudah sampai. Ia bergegas keluar dari mobil, tidak ingin membuat keluarganya menunggu. Cepat-cepat Junwoo enyahkan pikiran anehnya tentang sikap Hana hari ini. Mungkin Hana sedang ingin bercanda dengannya. Selama satu bulan ini baik Junwoo maupun Hana belum berani membawa diri ke hadapan keluarga masing-masing. Status hubungan mereka saja tidak jelas, baru berkencan enam kali tidak membuat perubahan pada status hubungan mereka.

Hana masih ingin menikmati waktu tanpa mau diganggu persoalan tentang cinta yang berbelit-belit, katanya. Junwoo paham, maka dari itu ia memilih untuk mengikuti maunya Hana selama satu bulan ini seperti apa. Berkencan pun lebih banyak menemani Hana bekerja dibandingkan bertukar cerita.

Lihat selengkapnya