ONISM

Ryan Andriansyah
Chapter #1

Prolog

Pada suatu malam Reim bermimpi buruk, dia melihat kobaran api di perkotaan. Terlihat banyak mayat bergelimpangan di jalanan. Ketika dia hendak menyentuh salah satu mayat tersebut, mayat itu terbangun lalu berteriak kencang di depan muka Reim. Tiba-tiba ada seorang wanita berambut perak berkilau yang menarik pundak Reim dan berbisik

“Tetaplah hidup...”

 Reim pun terperanjat dari tidurnya, keringat bercucuran disertai jantung yang berdegup kencang, nafas yang menderu serta tangan yang bergetar hebat. Setelah beberapa saat, ia pun mencoba berbaring kembali. Namun karena jadi sulit tidur, akhirnya di sisa malam itu ia habiskan dengan menatap langit-langit kosan.

Sore harinya...

Deb! Deb! Deb! Reim melakukan dribble ke arah lawan dengan cepat, lalu melakukan feint dan berputar ke kanan.

“INDRA!” teriak Reim, sambil melakukan pass kepada Indra yang berada persis di bawah ring.

Nice pass!!” Teriak Indra, segera dia pun menangkap lalu meloncat setinggi-tingginya dan melakukan dunk. “YEAAAHH!!!” Teriak mereka berdua, sambil berjalan menuju pinggir lapangan dan mengambil handuk kecil dari dalam tas lalu mengenakannya di kepala.

Thanks ya guys!” ucap mereka berdua kepada orang-orang yang telah bermain basket bersama mereka. Orang-orang itu tersenyum sembari mengangkat jempot tangan mereka.

Tak lama, Karina lalu menghampiri mereka berdua dan memberikan 2 botol air mineral pada mereka berdua.

“Kakak berdua ini, baru beres kerja sudah langsung hilang dan bermain basket… untung saja lapangan ada di depan seberang kantor, jadi gampang mencarinya,” gerutu Karina.

Sambil tertawa kecil mereka hanya sibuk dengan botol air mineral tersebut.

Lihat selengkapnya