Online for 1.461 Days

NRP
Chapter #1

Cupang Adalah Koentji

POV: Nguyen


Kadang, hidup berubah bukan karena tragedi, tapi karena hal absurd yang terlalu nyeleneh untuk diabaikan. Bagiku, hidup berubah karena... meme ikan cupang.


Hari itu, jum'at siang, aku duduk di kamar kos 3x4, dikelilingi bau kopi dingin semalam, kipas angin yang bunyinya mirip suara dinosaurus lapar, kucing tetangga yang lagi birahi dan notifikasi Facebook dari grup favoritku: Meme Anti Dosa Indah Lagian Orang Gabut (MADILOG). Tempat yang menampung orang-orang separuh waras yang mencari pencerahan dari gambar absurd dan kalimat random.


Aku iseng upload meme cupang. Cupangnya berdiri diam (nggak tahu gimana caranya), dengan tatapan kosong ke luar akuarium kotor.


"Ketika kamu sadar hidupmu cuma seukuran toples kaca, tapi kamu masih pura-pura jadi samurai."


Karya seni, menurutku. Diksi murahan bertemu filsafat murah meriah. Aku lempar ke grup dan lanjut minum kopi instan yang udah hambar.


Gak lama, notif meledak kayak panci presto meledak di grup ibu-ibu. Tapi satu komen menarik perhatian:


"Cupang kayak gitu lebih bijak dari sebagian temen SMP gue."


Nama akun nya @Magnoliaptri


Aku bales:


"Berarti temen SMP kamu harus les privat sama cupang."


Dia bales:


"Atau kamu bikin TED Talk bareng cupang itu. Judulnya: 'Bernafas Dalam Lumpur, Tapi Masih Punya Mimpi.'"


Dari sana, perang komentar dimulai. Kami saling lempar absurditas seperti dua alien mabuk. Grup jadi medan perang intelektual kacangan.


Akhirnya dia DM aku:


"Daripada bikin grup ini kena radiasi otak, chaos di sini aja yuk."


Dan begitu aja... dua manusia asing menjelma jadi dua titik absurd di semesta privat bernama Facebook Messenger.


POV: Magnolia


Aku butuh hiburan. Dunia sekolah lagi gila, Crush ku yang tiba-tiba pacaran ama temenku (Padahal jelek), tugas menumpuk, teman-teman mulai berubah kayak tokoh antagonis sinetron indosiar, dan grup meme adalah satu-satunya tempat waras atau mungkin setengah waras.


Lihat selengkapnya