"Mereka terluka Cukup parah, padahal Nurdin hanya memberikan satu pukulan pada mereka." Ujar Awe.
"Dan orang yang membunuh Rick dan Zay, jika aku yang berada diposisinya, mungkin aku sudah tak selamat. luka yang dideritanya sangat parah." Ujar Awe lagi.
Tidak lama kemudian Ateng sadar.
"Mereka terluka bukan karena pukulan dari Nurdin." Ujar Ateng.
"Apaa!!! apa maksudmu." Tanya Awe terkejut.
"Kau lupa dibangunan rumah limas pertama ada Ale dan kelompoknya? Luka yang mereka derita sekarang, didapat dari pertarungan melawan Ale." Jawab Ateng.
"Melihat mereka berada disini sekarang, sepertinya Ale dan kelompoknya telah dikalahkan." Ujar Ateng.
"Mereka berenam mengalahkan kelompok Ale yang begitu banyak?" Ujar Awe.
"Yaa, awalnya aku juga tidak yakin mereka bisa menang, tapi aku mulai percaya setelah menderngar Rick dan Zay tewas. itulah Alasanku kenapa berbohong kepada Nurdin." Jawab Ateng.
"Berarti mereka kuat, jadi itu alasan kenapa Nurdin mundur. Nurdin sadar kalau dia bisa kalah.." Ujar Awe.
"Tidak, dalam keadaan seperti tadi, Nurdin dapat menang dengan mudah. Nurdin punya Alasan lain, entah apa yang akan dilakukannya." Jawab Ateng.
"Aku rasa Nurdin akan kembali, kau ingat perkataan terakhir kali. Dia berniat menguji mereka dengan kekuatan penuhnya. Nurdin tidak mungkin melepaskan orang yang telah membunuh Anak buah terbaiknya." Ujar Awe.
"Yaa, jika memang benar, berarti mereka berenam harus bersiap dan memulihkan kekuatan mereka." Jawab Ateng.
Sudah setengah hari Gio dan yang lainnya pingsan karena kelelahan. Penduduk Wilayah Rumah Limas membantu merawat mereka.
Di Ilir World seperti halnya Surga, semua pemimpin Wilayah berkumpul di Istana Bogord karena ada sebuah pengumuman tentang memperkuat pelindung Ampera Portal, agar tidak mudah ditembus monster dan penduduk jahat Ulu World.
"Maaf mengganggu kenyamanan kalian beristirahat semalam. mungkin kalian sudah mendengar isunya. Kalau Ampera Portal semalam berhasil ditembus oleh satu Antubanyu." Ujar Parameswara dengan tegas.
Semua pemimpin wilayah berbisik panik.
"Tapi kalian tidak perlu khawatir, kami sudah berhasil membunuh Antubanyunya dan memperkuat Ampera Portalnya." Ujar Parameswara lagi.
"Kalian bisa pulang sekarang, dan umumkan kepada penduduk masing-masing wilayah kalian. agar tidak terjadi kepanikan di Ilir World ini
Pengumuman berakhir, pemimpin masing wilayah meninggalkan Istana Bogord.
tuk, tak, tuk, tak !!!!!
langkah kaki perlahan mendekati Parameswara. Dan itu adalah Radit, dengan seragam barunya yang menandakan bahwa dia akan menjadi pemegang tahkan selanjutnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi Ayah? kenapa tiba-tiba ada antubanyu memasukki Ilir World." Tanya Radit.
"Tidak apa-apa, terjadi benturan kecil pada salah satu pusaka. Yang mengakibatkan perlindung portal ampera melemah." Jawab Parameswara.
"Apa ini ada hubungannya dengan Gio? Apa dia yang melakukannya." Tanya Radit lagi.
"Tidak, dia tidak memiliki kekuatan sebesar itu untuk bisa menembus Ampera Portal." Jawab Parameswara.