Gio, Siti, Elias, Yuki, dan Fian yang sebelumnya melakukan teleport dari Tugu Khatulistiwa kini telah tiba diwilayah selanjutnya.
"Heebaaat, dalam sekejap kita berpindah kewilayah selanjunya." Ujar Fian.
"Apa kalian baik-baik saja." Tanya Siti memastikan kelompok mereka lengkap.
"Yaaa, kami baik-baik saja." Jawab Yuki.
"Dimana kita?" Tanya Gio.
"Ini!" Siti Tercengang dengan apa yang dilihatnya.
Dihadapan mereka terdapat sebuah danau. Danau yang pertama kali mereka lihat dengan sebuah gunung dibelakangnya.
"Ini sebuah danau." Ujar Elias.
"Hebaattt.." Ucap Yuki Kagum.
"Yaaa, ini luar biasa.. pertama kalinya aku melihat danau." Ujar Fian.
"Dan dibelakangnyaaa.. Itu Gunung Luar biasa." Tambah Siti.
Siti dan yang lainnya begitu takjub dengan apa yang dilihat mereka, karena di Ilir World tidak ada danau dan gunung. Di Ilir World hanya ada satu lautan, itu pun laut buatan yang biasa digunakan untuk di ambil airnya ketika musim kemarau.
Berbeda dengan Gio, dia teralihkan dengan Aura yang kuat disekitar danau.
"Kalian bersiaplah!! Akan ada yang menyerang!!!" Ujar Gio dengan lantang memperingati yang lainnya.
"Appaaa?" Yang lainnya terkejut.
Gio merasakan sesuatu yang Aura yang kuat, namun disekitarnya tidak terlihat satu pun musuh. Tiba-tiba dari belakang serangan dadakan menyerang mereka.
"Awas dibelakang menghindarlah!!" Ujar Gio.
Gio dan yang lainnya dapat menghindar, terkecuali Fian yang terkena serangan dan terpental.
"Fian kau tidak apa-apa? Ujar Gio Khawatir.
"Ughh, Aku tidak apa-apa." Jawab Fian.
"Gio, siapa yang menyerang kita. kenapa kau bisa menyadarinya?" Tanya Siti.
"Aku tidak tahu, aku hanya bisa merasakannya saja." Jawab Gio.
"Perasaan apa ini, musuh apa yang mengincar kami. Tidak hanya satu musuh, mereka ada banyak. Dan, mengapa hanya aku yang bisa merasakan kehadiran mereka." Ujar Gio dalam hati.
"Kalian bersiaplah, sesuatu sedang mengincar nyawa kita." Ujar Gio memperingati.
"Apaaa????" Ujar Siti dan yang lainnya.
Bleetaaaaakkkkk!! bleeataaakk!! Deguaar!!
Siti dan yang lainnya terkena serangan telak, kecuali Gio yang dapat menangkis serangan musuh. Siti dan yang lainnya terpental ke tepi danau.
"Kalian semua menjauhlah dari danau, ada sesuatu yang datang." Ujar Gio.
Belum lama Gio memperingati mereka, sesosok raksasa berwarna hijau muncul dari dalam danau dengan senjata kayu lonjong yang ujungnya bergerigi.
"Semuanya berlindung dibelakangku." Ujar Siti.
Syuuutttt.. Bedesyiinnggg !!!!!
Raksasa Hijau itu menyerang dengan senjata kayunya, namun berhasil ditangkis oleh Siti.
"Terima kasih Siti." Ucap Yuki.
Tanpa berlama-lama Fian langsung membalas serangan raksasa tersebut.
"Palu pijakan depan!!! Rasakan ini raksasa hijau jelek." Ujar Fian.
Fian mengeluar pinjakan untuk melompat dan membesarkan Palunya, memukul kepala Raksasa tersebut hingga terjatuh kembali kedanau.
"Hebaatt Fian!!" Ucap Siti.
"Teman-teman." Panggil Gio.
"Ada apa Gio?" Tanya Siti.
"Ini akan sangat sulit." Ujar Gio.
"Apa maksudmu?" Tanya Elias.
"Aku sendiri tidak yakin, tapi selain raksasa itu, sepertinya kita juga sedang menghadapi musuh yang tak terlihat." Jawab Gio.
"Apaa? Mustahil!!" Ujar Elias.
Ceetraaaaaannnkkk!!!
Gio menangkis sebuah serangan dari sesuatu yang tak terlihat.
"Kau kenapa Gio?" Tanya Elias.
"Sudah aku katakan kita sedang melawan makhluk yang tak terlihat." Ujar Gio kesulitan menahan serangan.
Blettaaaaakkkkkk!! Gio terpental namun sama sekali tidak terlihat orang yang menyerangnya.
"Gio kau tidak apa-apa?" Tanya Siti.