Orang Buangan

Agus Setiawan Pratama
Chapter #5

Kekuatan Pusaka Kemben Pelangi

Detik-detik sebelum Ale dan Kelompoknya melakukan eksekusi. Siti, Kuro, Yuki, Fian, dan Elias masih memikirkan bagaimana bisa keluar dari kurungan.

“Hephephehep, Kalian memang bocah yang tidak sayang dengan nyawa.” Ujar Ale.

“Izinkan aku yang mengeksekusi mereka pecong, sudah lama aku tidak menggunakan senjata terkuat yang aku buat ini, hayhayhay.” Ujar Lukman sambil mengeluarkan senjata seperti senapan mesin otomatis.

“Hayhayhayhayhay, Senjata ini terbuat dari baja dengan menggunakan kunang-kunang peledak sebagai pelurunya. Ketika kunang-kunangnya mengenai kalian, tubuh kalian akan hancur berkeping-keping, hayhayhay.” Jelas lukman.

Ale, Ali, dan Albet tersenyum.

“Huufftt, itu senjata yang mengerikan.” Ujar Yuki.

“Matilah kita, senang bisa mengenal kalian Siti, Fian, Yuki.” Kata Elias sambil mengambil posisi duduk dan pasrah.

“Kau ini memang sangat menyebalkan, lagi-lagi kau tidak menyebutkan namaku. Tapi tenang saja, kalian semua akan aku selamatkan. Akan ku potong kurungan ini dengan sejataku.” Kata Kuro dengan sok keren.

“Bukankah itu senjatamu Kuro dan busur panah Yuki juga? Yang digantung didekat pintu.” Ujar Fian sambil menunjuk keluar kurungan. “Haaahhhh!!! Tas ku juga ada disana.” Lanjut Fian.

Suasana tegang hilang, hening seketika.

“Hhahahahahahahaha, untung saja senjatamu tidak ada, jika saja ada aku pasti akan menyesal seumur hidup, melihat tingkahmu yang sok keren itu terlalu lama.” Ejek Elias dengan santai.

“Aaaghhhhhh, oiii sialan kembalikan senjataku.” Teriak Kuro.

“Aku belum mau mati.” Kata Yuki.

“Tenang lah kalian. Kemungkinan bertahan 2%, kemungkinan melarikan diri 2%, kemungkinan mati 95%.” Ujar Siti ingin menenangkan.

“Kau malah lebih menakut-nakuti kami Siti.” Jawab Kuro dengan emosi.

“Hahahahahahaha.” Elias tertawa terbahak-bahak.

Suasana semakin tegang, kematian sudah didepan mata mereka.

“Matilah kalian, rasakan ini . . . . tembakan meledak !!!!!!!! hiaaaaaaaaahhhhhh.” Teriak Lukman sambil menembaki kearah mereka secara beruntun.

Cuf, Cuf, Cuf, Cuf, CufCufCuf !!!!! Duarrr, Duaarrrr, Duaarrr !!!!! Gelantum, gelantum, gelantum !!!! (Suara dari senjata Lukman dan ledakan)

Lukman menembak tanpa henti, dan ratusan ledakan tepat mengenai kurungan yang Siti, Kuro, Elias, Yuki, dan Fian tempati.

“Hayhayhayhay, tidak akan ada yang lolos dari tembakan meledakku, Hosh hosh hosh.” Ujar lukman kelelahan dan kehabisan peluru.

Tempat dimana Siti, Yuki, Elias, Kuro, dan Fian dipenuhi oleh puing-puing, asap dan debu-debu. Sehingga Ale dan anak buah sulit untuk memastikan apa mereka masih hidup atau tidak. Tidak ada tanda-tanda dan suara dari Siti, Yuki, Elias, Kuro, dan Fian.

Lihat selengkapnya