Pertarungan besar akan segera dimulai, kedatangan Gio menjadi kesempatan Kuro dan lainnya untuk melawan. Senjata dan Perlengkapan Kuro, Siti, dan Fian juga sudah diambil dan diserahkan oleh Gio. Disisi lain Gio datang dalam kondisi yang buruk, penuh luka dan berdarah. kondisi siti juga tidak memungkinkan untuk ikut bertarung karena kehabisan tenaga.
"Oiii oiii, apa kau tidak apa-apa?" Tanya Kuro.
"Hosh hosh hosh, aku tidak apa-apa, cepat ambilah senjata kalian ayo kita kalahkan mereka." Ujar Gio yang masih menahan untuk tetap berdiri.
"Tidak apa-apa apanya? kau seperti orang sekarat, siapa yang melakukan ini padamu?" Tanya Siti yang khawatir terhadap Gio.
"Cepatlah, apa kalian sudah memegang senjata kalian masing-masing? Jika sudah aku ingin berbicara sesuatu kepada kalian." Ujar Gio dengan pelan dan kelelahan.
Siti pun mengambilkan senjata, busur panah, dan tas lalu memberikannya kepada Kuro, Yuki, dan Fian.
"Baiklah mereka sudah memegang senjatanya masing-masing, lalu apa yang ingin kau bicarakan.? Lanjut Siti.
Gio Tersenyum.
"Bisakah aku beristirahat sebentar? Ku serahkan sisanya pada kalian. aku sudah mencapai batas . . . . ." (Bedaapuukkkk!!!!!! Suara pukulan menghantam wajah Gio)
Gio terpental melewati Kuro dan lainnya kebelakang.
"Giooo!!!!!" Teriak Siti.
"Satu masalah selesai, mengganggu saja huuhhh." Ujar Albet setelah menyerang Gio tadi.
"Siaal kau." kata Kuro emosi sambil memotong getah para yang menahan kakinya dan juga yang lain.
Kuro, dan lainnya pun akhirnya berhasil lepas dari getah para yang menahan pergerakan mereka. Kuro, Elias, Fian, dan Yuki pun melakukan pemanasan agar tidak kaku, karena sejak dari tadi mereka tidak bisa bergerak.
"Yosshhh akhirnya aku bisa bergerak bebas." Kata Kuro sambil mengayunkan senjatanya.
"Siti sebaiknya kau lihat Gio, sambil berjaga-jaga kau juga bisa beristirahat." Ujar Yuki sambil memeriksa busur panahnya.
"Yah siti kau istirahatlah dan lindungi Gio, serahkan mereka pada ku." Ujar Elias dengan santai dan yakin.
Elias membuka telapak tangannya untuk mengeluarkan Cloningnya.
"Baiklah dua Cloning sudah cukup." Kata Elias.
Dua Cloning pun keluar dari tangan Elias.