Orang Buangan

Agus Setiawan Pratama
Chapter #7

Pertarungan jarak jauh - Yuki melawan Lukman

Albet sudah berhasil dikalahkan,dan anak buah dari kelompok Ale juga sudah banyak yang tumbang. Tinggal Ale, Ali, dan Lukman yang tersisa. Keadaan menjadi benar-benar berbalik. Kemungkinan Gio dan yang lainnya untuk selamat dan menang bertambah. Namun kondisi fisik dari Gio dan yang lainnya benar-benar jauh berbeda dengan Ale, Ali, dan Lukman yang masih belum terluka sama sekali.

“Baiklah Ali, saatnya kita untuk maju.” Ujar Ale, sambil memegang senjata yang dibuatnya dengan mengeraskan getah para dari tubuhnya.

“Baiklah pecong.” Jawab Ali sambil melangkahkan kakinya maju.

“Lukman, apa kau masih mempunyai peluru, cepat segera isi dan bertarunglah.” Perintah Ale kepada lukman.

“Siap Pecong akan segera aku isi.” Jawab Lukman.

“Baiklah, Aku dan Ali maju duluan.”

Ale dan Ali pun maju. Ali langsung mengamuk dan menyerang Kuro, Elias, dan Fian sekaligus dengan tangan kosong. Mereka bertiga terpental mundur walaupun sudah menangkis serangan Ali.

“Arrrghhh, Apa-apaan dengan orang ini, kuat sekali pukulannya.” Ujar Kuro kesakitan.

“Dia kuat.” Balas Fian.

“Ya … Cloning ku juga menghilang karena pukulannya." Ujar Elias

Terkejut dengan kekuatan Ali, Kuro, Elias, dan Fian pun tidak menyadari kalau Ale sudah melewati mereka dengan kecepatan yang luar biasa untuk menyerang Siti dan Gio.

Tiba-tiba Ale sudah berada didepan Siti untuk menyerang Gio yang sedang dijaganya.

“Hephephephephep.. Sepertinya bocah yang baru datang itu sangat berarti bagi kalian. Aku akan membunuhnya." Ujar Ale bersiap menyerang.

Siti pun terkejut dan panik.

“Matilah kau !!!!. . . . Besitan pedang menjijikkan (Nama Jurus Ale) hiaaaahhhhhttttt . . . . .” Teriak Ale menyerang Gio.

Syuuuuttttt . . . . . Jlebbb……

Sebuah panah mengenai tangan kanan Ale sehingga serangan Ale terhenti.

“Siall kau…..” Ujar Ale kesal, melihat kearah Yuki.

“Hosh hosh hosh, Hampir saja.. Siti apa istirahatmu sudah selesai.” Tanya Yuki kelelahan.

“Yahhh, setidaknya aku sekarang sudah bisa menggunakan tanggaiku untuk menangkis beberapa serangan… hufffttt.” Jawab Siti.

Cufffff . . . . . . . Gelantummm (Suara ledakan) . . . . . sebuah ledakan tepat mengenai Yuki hingga terpental.

“Hayhayahayhayhay.. kau jangan lengah.. lawanmu adalah aku.” Ujar Lukman setelah menembak Yuki.

“Kau menyerang seorang wanita dari belakang, saat wanita itu lengah.. apa kau benar-benar seorang lelaki?” Ujar Yuki sambil berdiri membersihkan badannya dari debu.

“Ya aku sangat menyukai menembak perempuan dari belakang.. hayhayhayhay itu sangat nikmat.” Jawab Lukman dengan wajah mesum.

“cihhh dasar banci.” Ujar Siti Kesal.

“Hayhayhayhay. Baiklah mari kita mulai pertarungan jarak jauh kita.

Mendengar perkataan Lukman, Yuki langsung bersiap.

Lihat selengkapnya