Orang Itu

Sylicate Grazie
Chapter #1

Pertama

Aku mengelus-elus pelan rambut kucing itu. Warnanya cokelat gelap, seperti cokelat-cokelat pahit yang dijual di toko. Aku ingat sekali... dulu, aku pernah menjilat rambut kucing ini. Bodoh sekali. Sesudahnya Ibu menggosokkan gigiku berkali-kali.

Kucing itu mengeong, manis sekali. Ekornya menyentuh lembut pipi kananku, lalu jatuh ke lantai, mengusap-usap pelan sebuah kantung plastik bening berisi kapsul-kapsul. Aku menengok ke arah jam, kemudian meringis. Kutepuk pelan kepala kucing itu.

"Terima kasih sudah mengingatkan, Mika."

Kucing itu mengeong lirih. Matanya ditutup, sepertinya ia mengantuk. Kuambil kantung plastik tadi, mengambil satu kapsulnya, lalu langsung menelannya bulat-bulat.

Dan dia datang.

Aku selalu mengingatnya, orang yang tidak pernah keluar dari pikiranku. Seorang pemuda yang sebaya dengan diriku. Kulit terang yang agak menguning, dan senyumannya yang terus tersungging di wajahnya....

"Hei," ujarnya pelan. Ia duduk di sebelahku, membungkukkan tubuhnya seperti biasa. "Apa kabar?"

Apa kabar? Bagi seseorang yang menghampiriku tiga kali sehari-lebih sering dari pada kedua orangtuaku sendiri, dan mereka tidak menanyakan kabar-apakah perlu pertanyaan itu dilontarkan?

Lihat selengkapnya