Orang-Orang Bloomington
Atas permintaan Penerbit Noura Books (Mizan Group), akhirnya terbitlah kembali Orang-Orang Bloomington, sebuah kumpulan cerpen mengenai satu aspek kehidupan dari sekian banyak aspek lain di kota Bloomington, Negara Bagian Indiana, Amerika Serikat. Sebagai mahasiswa Indiana University dengan sponsor Fulbright, kemudian disambung oleh The Ford Foundation pada tahun 1970-an, saya sempat mengamati sekian banyak kehidupan individu di Bloomington dan berbagai kota lain di berbagai Negara Bagian lain. Kehidupan individu-individu ini tidak lain merupakan fenomena dari sesuatu yang lebih dalam, yaitu noumena atau hakikat kehidupan itu sendiri, yang dialami oleh semua manusia secara universal.
Kecuali terpicu oleh realitas di Bloomington, puisi Shelley, Ode to the West Wind, juga menggugah gairah saya untuk merampungkan penulisan kumpulan cerpen ini. Kendati pada waktu menulis saya tidak ingat puisi ini, apalagi, saya menulis cerpen-cerpen ini tidak hanya di Bloomington, tapi juga di Chicago, Aliquippa di Negara Bagian Pennsylvania, London, Paris, dan sebuah kota kecil di Belanda yang saya lupa namanya, semangat siklus kehidupan dalam puisi ini menjadi salah satu katalisator lahirnya Orang-Orang Bloomington. Salah satu baris puisi ini, “If Winter comes, can Spring be far behind?” adalah pertanda berupa pertanyaan, bahwa semua individu akan terjerat oleh usia tua atau ketimpangan lain, dan inilah suatu keniscayaan. Apakah usia tua dan ketimpangan lain, pada gilirannya, akan mendatangkan masa muda, kehidupan yang penuh gairah, inilah pertanyaannya. Secara asumtif, jawabannya: ya, sebab siklus kehidupan adalah suatu keniscayaan pula. Kutipan dari puisi ini muncul dalam penerbitan Penerbit Sinar Harapan, menghilang dalam penerbitan Penerbit Metafor, dan saya masukkan lagi dalam penerbitan Penerbit Noura Books.
Kepada semua pihak yang telah menjadikan fiksi berdasarkan fakta ini sebagai sebuah buku, saya ucapkan banyak terima kasih. Mereka antara lain orangtua saya, keluarga Suhardjo di Semarang, keluarga Prof. Notosusanto, mertua saya, keluarga saya, Bob Domin di Aliquippa, Pensylvania, almarhum Satyagraha Hoerip, Richard Oh, Penerbit Noura Books, dan para pembaca, serta teman-teman sastrawan, termasuk Agus Noor, Eka Kurniawan, dan Leila S. Chudori, atas endorsement mereka. Meskipun demikian, bagi saya, endorsement mereka terlalu berlebihan.