Setelah hampir satu jam Galaxia berupaya tidur di kamarnya, ternyata dia tidak juga bisa memejamkan matanya. Karena bosan berupaya tetapi selalu gagal, akhirnya dia turun ke bawah dan mengaduk susu Dancow dengan air panas dari dispenser, kemudian menumbuk dan memasak jahe untuk minumannya.
Setelah jahenya masak, dia aduk dicampur dengan madu yang mengandung royal Jelly dan Bee polen. Ayahnya selalu teliti jika membeli madu, dia tidak hanya membeli madu murni, tetapi selalu mengambil kualitas wahid yang sudah diberi tambahan Bee pollen dan royal Jelly. Bahkan terkadang dia membeli propolis untuk mereka, agar kesehatan mereka terjamin.
Ayahnya selalu berpesan, bahwa madu yang baik itu adalah madu dari daerah yang masih banyak hutannya, karena kandungannya sangat bervariasi dikarenakan sumber bunga kayu yang tumbuh di hutan itu masih sangat kaya.
Kalau di Indonesia seperti yang terdapat di pulau Sumatera, Papua dan Kalimantan. Kalau di tingkat dunia, maka hutan yang berada di negara Kongo di benua Afrika dan di Brazil di Amerika Selatan adalah hutan dengan vegetasi yang sangat luar biasa.
Galaxia juga masih teringat, ayahnya mengatakan hati-hati dengan orang yang menjual madu di jalanan yang membawa-bawa sarang lebahnya. Karena kebanyakan itu adalah palsu, sehingga untuk meyakinkan pembeli maka mereka sengaja membawa bekas sarang lebah yang sudah lama.
Tetapi bagi orang yang tidak tahu, maka dia mudah saja tertipu. Padahal madu buatan itu sangat berbahaya, terutama untuk penderita diabetes, karena kandungan utamanya adalah gula granulasi.
Setelah selesai meminum air jahenya yang telah di campur madu dan juga ditetesi propolis, Galaxia masuk ke kamar orang tuanya di lantai satu. Kamar tidur orang tuanya ini cukup lapang, berukuran 4 x 7 meter.
Di dalam kamar terbagi dua, bagian yang 5 x 4 meter digunakan sebagai tempat tidur sementara yang 2 x 4 meter untuk meja rias dan lemari pakaian. Sehingga kamar tidur utama orang tuanya cukup lapang. Keduanya dibatasi dinding semen dan hanya menyisakan sebuah pintu penghubung tanpa penutup.
Dia lebih suka berbaring dan tidur dikamar orang tuanya, karena suasananya lebih dingin dan lapang. Apalagi mamanya adalah orang yang sangat rajin, setiap hari dia menyapu dan membersihkan kamar tidur mereka ini. Kalau Mamanya tidak sempat maka Papanya yang akan melakukannya, sehingga kamar mereka selalu bersih.
Entah bagaimana, setelah lebih satu jam berbaring sambal memainkan ponselnya mendengarkan lagu-lagu Ed Sharen, Galaxia akhirnya tertidur. Dia tidak tahu sudah berapa lama dirinya tertidur, ketika dia sayup-sayup mendengar ada orang berbicara, sepertinya suara itu sangat dikenalnya.
Tetapi dia sengaja tidak menggerakkan tubuhnya, untuk memperhatikan pembicaraan itu dengan jelas. Lama kelamaan dia bisa mendengar dengan jelas jika itu adalah komunikasi kedua orang tuanya.
“Sudah dua tahun semenjak Papa selesai tugas sebagai anggota KPU, tetapi uang turun kami tidak diberikan.”
“Apakah memang uang itu pernah diberikan, Pa?”
“Mereka yang periode sebelumnya, diberikan oleh Pemerintah. Mereka terima semasa periode kami.”
“Lalu mengapa sekarang tidak?”
“Papa juga tidak tahu, Ma.”
Mamanya lama terdiam, papanya juga diam. Galaxia juga berusaha untuk tidak bergerak-gerak atau membuat Gerakan mencurigakan. Rupanya dia cukup lama tertidur, sehingga sekarang perasaannya jauh lebih enak.
Sepertinya orang tuanya sengaja tidak membangunkan dirinya, mungkin memberikan kesempatan kepadanya untuk beristirahat cukup karena dia hampir tidak tidur semalaman.
Gadis muda ini membayangkan sekarang sedang pukul berapa, ya? Ada kemungkinan orang tuanya sudah makan siang, karena kebiasaan mereka setelah makan siang akan beristirahat di kamar tidur sambil bercakap-cakap. Hal ini diketahui Galaxia dan saudara saudaranya karena pintu kamar orang tuanya hampir tidak pernah ditutup, sehingga mereka bebas keluar masuk. Terkadang juga dia melihat orang tuanya tertidur, tetapi paling lama setengah jam mereka akan bangun kembali.
“Lalu apakah masih ada kemungkinan uang itu keluar?”
“Papa juga tidak tahu.”
“Tapi sebenarnya uang itu bisa keluar itu oleh siapa, Pa?”
“Agar uang itu bisa keluar, maka harus melalui keputusan Presiden. Namun terlebih dahulu harus diusulkan oleh KPU Pusat ke Departemen Keuangan. Setelah melalui konsultasi dan mempertimbangkan segala hal, maka barulah jumlahnya disetujui oleh Departemen Keuangan.
Kalau ini sudah disetujui, maka dikuatkan dengan keputusan Presiden. Karena uang ini biasa disebut sebagai uang Tali Kasih atau ada juga yang menyebutnya Uang Turun, karena dasar pemberiannya itu adalah karena ada peraturan Presiden sebelumnya. Kalau tidak salah jaman presiden Megawati.”
“Oh,” sahut Mamanya singkat.