Orang Orang Di Atas Angin

Yovinus
Chapter #7

07-Pandemi Covid-19

Akhir tahun 2019, seluruh dunia terguncang oleh sebuah virus yang sangat ganas terdengar menyerang negara Naga raksasa, yaitu negeri Cina atau biasa juga di sebut sebagai Tiongkok ataupun RRC serta juga mendapatkan julukan negeri Tirai Bambu.

Sebuah negara Komunis yang sangat raksasa di bidang sejarah kehidupan bernegara yang sangat panjang, raksasa dalam hal ke aneka-ragaman budaya, raksasa dalam bidang ekonomi, raksasa karena ekspansi penduduknya ke seluruh dunia.

Di dunia ini nyaris tidak ada air di dunia ini tanpa manusia Cina yang hidup di situ, raksasa dalam hal keserakahannya akan penguasaan dunia, dan juga raksasa karena sering dituding negara asing sebagai negara yang culas dan kejam terhadap penduduknya serta akhir-akhir ini sebagai negara yang anti agama asing selain agama tradisional Cina.

Pandemi Covid-19 yang pertama kali berjangkit di China ini, menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Dari kota Wuhan ibu kota provinsi Hubei, China, sudah menyebar ke India, Italia, Amerika Serikat, Iran, Arab Saudi, dan termasuk juga ke Indonesia.

Banyak spekulasi yang berkembang mengenai pandemi virus yang berasal dari Cina ini, ada yang mengatakan berasal dari hewan dan menjangkiti manusia karena kebiasaan buruk dalam hal makan beberapa warga Cina yang rakus dan suka makan barang mentah, sehingga virus itu yang berasal dari hewan berpindah ke manusia dan berevolusi sehingga akhirnya bisa menjangkiti manusia lainnya.

Ada juga isu yang beredar virus itu berasal dari ambisi Cina ingin menjadi negara Adi Kuasa atau Super Power utama dunia, sehingga dia merekayasa beberapa virus berbahaya seperti virus Sars dan lainnya menjadi virus yang lebih berbahaya tetapi mampu dikendalikan olehnya, yang mana pada akhirnya virus ini akan menjadi senjata biologinya sehingga negara lain takluk padanya.

Ada juga khabar angin yang berkembang, Cina sengaja merekayasa virus ini dan juga mencari antinya untuk menanganinya, sehingga dengan kekuatan virus ini dia mau memusnahkan bangsa lain sehingga di dunia ini hanya tertinggal bangsa Cina saja yang hidup, sehingga dengan demikian mereka akan menjadi penguasa tunggal terhadap dunia.

Tetapi ada juga beredar khabar yang katanya lebih masuk akal, yaitu negeri Cina sengaja menciptakan virus ini untuk tujuan ekonomi. Yakni dengan membuat virus, mereka menyiapkan penangkalnya, sehingga akan memberikan mereka penghasilan kuadraliunan Dolar dari hasil antivirus saja dari seluruh dunia.

Hal ini dulu pernah terjadi di Indonesia, cuma saja skalanya sangat kecil karena hanya pada tingkatan perdukunan. Ketika itu masyarakat Indonesia masih terbelakang, tidak terpelajar, dan kolot.  Jadi para dukun itu sengaja mengirimkan penyakit kepada orang-orang lain dengan cara di pulung maupun di pelet dan lain sebagainya dan nanti dia yang akan mengobatinya dengan menetapkan tarif upah tertentu.

Namun sangat jelas beda keduanya ini, jika penyakit yang dikirimkan dukun itu jarang sampai membunuh manusia lain, karena keluarga mereka akan segera mencari orang untuk mengobatinya dan biasanya dukun yang mengirimkan penyakit itu akan menawarkan dirinya.

Sementara virus yang konon katanya diciptakan oleh Cina ini, sudah meminta korban jiwa terlebih dahulu barulah antivirusnya berpura-pura ditemukan. Namun kita tidak tahu kebenarannya, semua berita sudah simpang siur ke mana-mana.

Sehingga setelah melalui beberapa langkah dan waktu pengujian sesuai dengan aturan ilmiah secara internasional dan efektivitasnya sudah dibuktikan dan diberitakan oleh media dunia, maka barulah di jual dan akan menghasilkan kuadraliunan Dolar bagi negara pembuatnya.

Namun Galaxia tidak percaya dengan semua isu dan teori konspirasi yang berkembang dan menyebar secara luas itu, karena menurut ayahnya kita tidak boleh langsung percaya dengan isu-isu dan terori konspirasi seperti itu, karena itu mungkin saja timbul oleh rasa curiga dan iri dari bangsa lain di dunia ini karena melihat perkembangan negeri Panda itu yang begitu pesat dewasa ini.

“Itu mustahil,” komentar pak Rahmat. “Tidak mungkinlah suatu negara begitu kejam menciptakan penyakit, sehingga rakyatnya sendirilah yang pertama jadi korban,” ujar pak Rahmat lagi.

“Betul Yah, saya juga sependapat,” sahut Galaxia. “Negara besar dan maju seperti China mustahil bertindak aneh-aneh.”

Lihat selengkapnya