Orang Orang Di Atas Angin

Yovinus
Chapter #15

15-Meminta Bantuan Bupati

Lalu bagaimana caranya meminta bantuan Bupati itu, Yah?” tanya Galaxia setelah agak lama kedua orang tuanya terdiam.

“Banyak sih caranya, salah satunya dengan mengajukan proposal.”

“Siapa yang akan membuatnya, Pa?” tanya Mamanya.

“Nanti Papa yang membuatnya, Galaxia tinggal tanda tangan saja.” Jelas ayahnya.

“Kalau gitu, Galaxia permisi dulu, mau tidur. Selamat malam, Pa. Ma.” Ijinnya sambil naik ke arah kamar tidurnya di lantai dua.

Kedua orang tua Galaxia saling pandang. Lalu Mamanya Galaxia menarik nafas panjang. “Kapan Papa mau buat?”

“Sekarang juga.” Jawab ayah Galaxia sambil segera membuka MS Word-nya dan membuat file baru di komputernya, file proposal permintaan bantuan biaya untuk menunjang kegiatan Galaxia ikut seminar di Tibet.

Setelah dua jam keduanya masing-masing sibuk dengan kegiatan mereka sendiri-sendiri, “sudah selesai,” akhirnya ayah Galaxia menyeletuk sambil melihat ke arah layar komputernya.

Proposalnya hanya sebanyak 3 halaman saja, karena Bupati adalah orang yang sangat sibuk di kabupaten, sehingga dia tidak punya banyak waktu untuk membacanya jika proposal itu terlalu panjang.

“Selesai apa, Pa?” tanya Galaxia.

“Proposalnya.”

“Ooh. Syukurlah. Kapan mau diantar?”

“Besok.”

“Ooh,” sahut Mama Galaxia singkat.

“Sudah dicetak?” tanya Mamanya lagi.

“Belum.”

“Kapan?”

“Besok juga.”

“Ooooh.”

Ayah Galaxia melirik jam tangannya. “Sudah cukup larut, Mam. Kita tidur yok!”

“Pukul berapa sekarang, Pa?”

“Sudah hampir pukul sebelas malam.”

“Oooh,” sahut Mama Galaxia lagi sambil mulai mengemas barang-barangnya.

Ayah Galaxia pun men-shut down komputernya. Melepaskan semua stop kontaknya dari dinding, takut tersambar petir karena sekarang sedang musim hujan. Bahkan kabel LAN-nya pun dilepaskan dari modem IndiHome nya. Setelah itu kedua orang tua itu pun masuk ke dalam kamar  tidur mereka.

***

 

Sekitar pukul lima subuh, ayah Galaxia sudah bangun. Dia segera menjerang air untuk membuat kopi dan teh dan juga memasak nasi dengan Rice Cooker.

Sambil menunggu kopinya agak dingin dan nasinya masak, dia berolah raga pagi dengan melakukan gerakan pemanasan seperti menggerakkan leher, pinggang dan skiping sebanyak 300 kali. Setelah itu dia berjalan kaki di dalam rumahnya sebanyak 30 kali bolak-balik.

Karena panjang rumah mereka adalah 17 meter, maka sekali bolak-balik dia membutuhkan 87 langkah, sehingga 30 kali bolak-balik itu menghasilkan 5.220 langkah.

Lihat selengkapnya