Beberapa bulan menunggu jawaban dari sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di daerahnya, ayahnya tetap bekerja seperti biasa seperti mengarang novel, menulis prosa Online, mengisi blognya dan berkebun serta juga kegiatan lingkungan seperti sembahyang kring, ikut orang menguburkan orang mati dan kegiatan sosial lainnya.
“Apakah ada jawaban dari semua lamaran Abang itu?” tanya Mamanya suatu hari.
“Belum.”
“Kok bisa begitu ya?”
“Entahlah,” jawab ayahnya. “Mungkin memang tidak ada lowongannya.”
“Tapi setidaknya mereka kan memberitahu,” tukas mamanya setengah protes tak berlawan karena yang di protes tidak berada di hadapannya.
“Lamaran kan resmi, jadi jawabannya juga seharusnya resmi. Massa segitu saja mereka tidak paham?” omel Mamanya geram.
“Entahlah. Mungkin mereka merasa tidak perlu di jelaskan dan berharap kita memakluminya sendiri,” sahut ayahnya.
“Kita in ikan bukan ahli nujum, jadi bicaralah dan sampaikan apa adanya. Ini jadinya kita berharap-harap terus,” lanjut Mamannya lagi.
“Mungkin maksud mereka, dengan menggantungnya seperti itu maka membuat kita paham dengan sendiri.,” gumam ayahnya.
“Tetapi itu kan tidak etis, seperti orang tidak berpendidikan,” desah istrinya.
“Begitulah dunia sekarang, terkadang otak orang itu pas-pas saja, hanya kesempatanlah yang membuatnya beruntung,” ujar pak Rahmat.
Sebenarnya Galaxia juga agak bingung melihat ayahnya sama sekali tidak ada kerja, tetapi mereka tetap masih bisa makan meskipun sangat sederhana. Terkadang sayur mereka satu hari hanya dua ikat daun ubi kayu yang di tumbuk dan dibuat untuk pagi dan sore.
Hanya adik mereka yang paling bungsu saja yang masih bersayurkan telur ayam goreng dan minum susu Instan. Alasan ayah mereka karena dia masih di masa pertumbuhannya, sementara mereka yang lainnya sudah tidak tumbuh lagi dan juga tubuh mereka sudah jauh lebih tinggi dibandingkan ayah dan ibu mereka.
Galaxia saja sudah jauh lebih tinggi dari adik bungsunya itu, begitu juga kedua abang dan adiknya yang lain, juga jauh lebih tinggi dari ayah dan ibu mereka. Hanya adik bungsu mereka ini sajalah yang masih rendah dari kedua orang tuanya.
Ayahnya sekarang memang tidak punya pekerjaan tetap, meskipun Galaxia masih sering melihat orang-orang yang kenal meminta bantuannya untuk mengetikan sesuatu atau pun meminta dia mengurus sesuatu dan Galaxia tidak tahu apakah ayahnya mendapatkan bayaran atau tidak.