Orang Orang Di Atas Angin

Yovinus
Chapter #21

21-Ibadah Dari Rumah

Pandemi Covid-19 sudah begitu meraja lela di seluruh bumi sampai ke seluruh pelosok Nusantara, sehingga semua aktivitas menjadi terhalang. Dari urusan ekonomi, sekolah, kerja di kantor, proses produksi, transportasi dan sampai ibadah pun harus dibatasi dengan tujuannya untuk meredam dan menghentikan penyebarannya.

Hal ini tentu saja berpengaruh kepada keluarga mereka Galaxia, karena semua orang harus ikut berpartisipasi terhadap upaya Pemerintah dalam menangani virus ini. Hal ini terutama sekali dalam hal ibadah, yaitu himbauan Pemerintah agar beribadah secara Online atau dari rumah saja.

Sebagai agama yang sangat menghormati Pemerintah yang sah, maka mereka pun sama sekali tidak keberatan jika Pemerintah sudah mengaturnya demikian, karena ini semua toh demi kebaikan bersama.

Mereka sangat percaya, bahwa apa yang dilakukan pemerintah itu semata-mata demi menghentikan pandemi ini secepat mungkin, sama sekali tidak ada kaitannya dengan tuduhan keji jika Pemerintah menghalangi mereka dalam berbakti kepada Tuhan.

“Apakah tidak ada upaya Pemerintah agar kita tidak bisa memasuki rumah ibadah, Pa?” tanya Mamanya yang belum terlalu yakin akan kebijakan pemerintah itu.

“Ndaklah. Ini semua demi kepentingan bersama, dengan kita tidak memasuki rumah ibadah maka penyebaran Covid-219 pun bisa di minimalisir atau bahkan kalau bisa ya dihentikan sama sekali,” jelas ayah.

“Siapa tahu Pemerintah mengambil kesempatan untuk mengurangi iman kita, Yah?”

“Tidaklah,” sahut ayah yakin. “Pemerintah tidaklah sejahat itu. Kan kita sama sekali tidak di larang beribadah, hanya untuk sementara saja tidak dilakukan di rumah ibadah dulu. Kalau keadaan sudah membaik, nantinya pasti diizinkan lagi. Sampai kita tidur dan buang air besar di rumah ibadah poun silakan.”

“Tetapi apakah Pemerintah tidak membohongi kita saja, seperti yang sering di posting oleh tokoh-tokoh di media sosial itu?”

“Itu semuanya hoax.”

“Tidak. Ayah bisa jamin jika pemerintah itu sangat baik dengan rakyatnya. Dalam kitab suci kita juga mengatakan bahwa kita harus menghormati pemerintah, karena jika pemerintah tidak baik dengan semua rakyatnya, maka kekuasaan mereka tidak akan lama. Yang sering posting aneh-aneh dan selalu menyalahkan Pemerintah itu adalah parap provokator dan orang yang kurang paham saja tetapi sama sekali tidak menyadari jika dirinya bodoh.”

“Tapi di media sosial itu mengatakan jika pemerintah kita zalim?” tanya Galaxia lagi.

“Tidak. Pemerintah kita sama sekali tidak zalim.”

“Tetapi yang sering di posting itu mengatakan jika Pemerintah itu zalim, lho Yah.”

“Pemerintah sama sekali tidak zalim. Itu sengaja dihembuskan oleh orang-orang yang tidak puas jika kelakuannya menggerogoti uang pemerintah selama ini dihalangi. Selama ini mereka sudah terbiasa menggerogoti uang pemerintah melalui proyek-proyek yang mangkrak, melalui subsidi BBM, melalu makelar BBM di luar negeri, melalui hasil-hasil tambang yang mereka dapat fee, melalaui BUMN yang mereka juga bisa dapat fee dan lain sebagainya.”

“Tetapi kan pembatasan ini membuat kita tidak bebas bergerak, sehingga ekonomi kita jadi morat marit Pa,” ujar mama Galaxia.

“Pemerintah melakukan hal ini agar rakyatnya sehat dan pandemi ini segera berakhir.”

“Tapi kan tidak ada hubungannya, Pa. Malahan hidup kita semakin susah.”

Lihat selengkapnya