Galaxia akhirnya merasa terbiasa dengan dunia media sosial. Dari menulis blog hingga berbagi pemikiran di berbagai platform, ia telah mengembangkan keahliannya dalam mengungkapkan ide dan gagasannya.
Setelah beberapa lama, Galaxia merasa dirinya telah mencapai batas kemajuan di dunia tersebut. Namun, semangat petualang dalam dirinya tidak padam begitu saja. Galaxia mulai merambah ke dunia baru, mencoba tangannya dalam mengarang novel online.
Galaxia memutuskan untuk memulai perjalanan barunya di beberapa platform penerbitan online. Ia berharap dapat membagikan imajinasinya dengan orang-orang yang mencintai karya sastra.
Namun, dalam prosesnya, Galaxia mulai merasa bahwa pemilik platform tersebut tidaklah jujur seperti yang mereka janjikan. Mereka mengklaim bahwa 80% dari pendapatan akan diberikan kepada penulis, sementara mereka hanya akan memperoleh 20%. Tetapi setelah Galaxia melakukan penelitian dan pengamatan yang cermat, ia menemukan kenyataan yang jauh berbeda.
Galaxia memutuskan untuk memeriksa persentase pendapatan yang ia terima dengan teliti. Ia mencari informasi melalui berbagai cara, mulai dari membaca kontrak dengan saksama hingga berdiskusi dengan penulis lain yang terlibat dengan platform yang sama.
Hasil yang ditemukannya sangat mengejutkan. Rupanya, para penulis hanya mendapatkan 20% dari pendapatan yang dihasilkan, sedangkan 80% sisanya diserap oleh pemilik platform.
Rasa ketidakadilan mendorong Galaxia untuk menggali lebih dalam. Ia mulai mencari informasi tentang praktik industri penerbitan online dan menghubungi penulis lain di platform lain. Semua petualangannya di dunia media sosial dan blog telah memberinya jaringan yang luas untuk berinteraksi dan berdiskusi.
Galaxia terkejut mendapati bahwa banyak penulis menghadapi masalah yang sama. Mereka merasa ditipu oleh pemilik platform, yang hanya ingin memperoleh keuntungan besar tanpa memperhatikan kontribusi nyata para penulis.
Dorongan untuk berbuat adil semakin menguat dalam diri Galaxia. Ia merasa bahwa tindakan harus diambil untuk memperjuangkan hak para penulis. Galaxia memutuskan untuk mengumpulkan bukti-bukti dan fakta yang akan mendukung argumennya.
Ia meluncurkan kampanye transparansi di media sosial, mengajak penulis lain untuk bergabung dan berbagi pengalaman mereka.
Kampanye Galaxia segera mendapatkan perhatian luas. Para penulis dari seluruh dunia merasa terdorong untuk menceritakan pengalaman mereka dengan pemilik platform penerbitan online.
Mereka berbagi cerita tentang janji palsu, persentase pendapatan yang tidak adil, dan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh pemilik platform.
Galaxia tidak hanya mengandalkan dialog di media sosial untuk mengungkapkan masalah ini, tetapi juga menggunakan narasi melalui blog dan artikel yang ia tulis.
Ia menjelaskan secara rinci bagaimana pemilik platform berusaha mengelabui penulis dengan janji manis tetapi tanpa tindakan nyata untuk menghargai karya mereka.