Galaxia adalah seorang mahasiswi yang luar biasa. Di kampus, dia dikenal sebagai sosok yang cerdas, pekerja keras, dan penuh dedikasi. Namun, ada satu hal yang tidak banyak orang tahu tentangnya: Galaxia telah belajar beberapa bahasa asing secara otodidak.
Selama bertahun-tahun kuliah, ia menghabiskan waktu luangnya menggunakan aplikasi Duolinggo, sebuah aplikasi belajar bahasa asing yang sangat kompleks dan mumpuni. Bahkan dia telah menguasai 31 bahasa Asing, seperti Inggris, Portugis, Spanyol, India, Arab, Mandarin, Rusia, Jepang dan lain-lainnya.
Di tengah kesibukannya, Galaxia selalu menyisihkan waktu untuk belajar, menjelajahi kosakata baru, dan memahami tata bahasa dari berbagai bahasa di dunia.
"Galaxia, kok nilai bahasa asingmu selalu tinggi sih? Padahal kita nggak pernah lihat kamu ikut kelas tambahan," tanya Rina, teman sekelasnya, penuh rasa ingin tahu.
Galaxia tersenyum, "Aku pakai Duolinggo, Rin. Aplikasi ini sangat membantu. Dengan disiplin, aku bisa belajar banyak bahasa asing secara otodidak."
Rina mengangguk kagum. "Wah, hebat banget! Sekarang kamu belajar bahasa apa?"
"Saat ini aku fokus belajar bahasa Perancis," jawab Galaxia sambil membuka aplikasi Duolinggo di ponselnya. "Aku punya impian untuk melanjutkan S3 di Université de Strasbourg di Perancis."
Setiap malam, setelah menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya, Galaxia duduk di meja belajarnya dan membuka aplikasi Duolinggo. Di sana, ia mengulang kosakata, latihan mendengarkan, dan berbicara.
Kesungguhannya membuatnya semakin mahir dalam berbahasa Perancis. Tidak jarang ia berbicara dengan dirinya sendiri di depan cermin, melatih pelafalan dan intonasi.
"Bonjour, comment ça va?" sapa Galaxia pada dirinya sendiri di cermin.
"Je vais bien, merci. Et toi?" jawabnya dengan aksen yang hampir sempurna.
Ibunya yang kebetulan lewat di depan kamar tersenyum bangga mendengar putrinya berlatih. "Galaxia, kamu semakin lancar berbahasa Perancis. Ibu yakin kamu pasti bisa mencapai impianmu ke Strasbourg."
Sekarang ibunya sudah ikut mereka bi ibu kota provinsi, sedang ayah dan seorang adik Galaxia berada di kampung karena masih SMA. Setelah tamat SMA, rencananya adiknya juga ikut kuliah di ibu kota provinsi yang jaraknya sekitar 600 kilometer.
Galaxia sekarang sudah selesai S2-nya di dalam negeri, dia sedang bekerja di perusahaan asing yang sangat memerlukan kepandaian berbahasa asing.
Galaxia menoleh dan tersenyum. "Terima kasih, Bu. Doakan aku ya. Aku benar-benar ingin melanjutkan studi di sana."
Hari demi hari, kemampuan Galaxia dalam berbahasa Perancis semakin meningkat. Ia pun mulai mengirimkan aplikasi beasiswa dan surat penerimaan ke Université de Strasbourg.
Setiap kali membuka email, hatinya selalu berdebar menunggu kabar dari universitas impiannya itu.