Orang Orang Di Atas Angin

Yovinus
Chapter #54

54-Misi Di Oman


Atas izin PBB, Galaxia diberikan waktu satu bulan untuk membantu anak-anak di dalam negerinya. Akhirnya dia melakukan kegiatan di negerinya, Konoha.

Galaxia mulai memposting kegiatan kemanusiaannya di dalam negeri. Ia mengunjungi panti asuhan, memberikan bantuan kepada anak-anak jalanan, dan mendirikan pusat pendidikan gratis. Semua ini ia dokumentasikan dan bagikan di media sosial.

"Kemanusiaan tidak mengenal batas. Di mana pun mereka berada, anak-anak adalah masa depan kita. Mari kita bersama-sama membantu mereka," ujar Galaxia sambil tersenyum sendiri.

Komentar-komentar positif mulai berdatangan, dan dukungan untuk Galaxia semakin kuat. Namun, tetap saja ada beberapa yang masih meragukan niatnya.

"Ini hanya untuk pencitraan. Dia hanya ingin terlihat baik di mata publik," kata komentator lawan sambil melihat postingan Galaxia itu.

Galaxia, sebagai generasi muda, sebenarnya dia agak putus asa dengan komentar itu. Batinnya terganggu, tetapi kalau di ingat perjuangan hidupnya yang tidak begitu mudah, tetapi Galaxia tidak menyerah.

Ia terus bekerja keras dan menunjukkan bahwa niatnya tulus. Ia tidak hanya membantu dengan materi, tetapi juga memberikan waktu dan tenaganya untuk mendampingi anak-anak yang membutuhkan.

Suatu hari, saat sedang mengajar di sebuah pusat pendidikan, seorang anak kecil bernama Rina mendekatinya.

"Kak Galaxia, kenapa kakak selalu membantu kami? Apa kakak tidak lelah?" tanya Rina.

Galaxia tersenyum dan mengelus kepala Rina dengan lembut.

"Rina, kakak melakukan ini karena kakak sayang kalian. Kakak ingin kalian punya masa depan yang cerah dan bahagia," jawab Galaxia.

Mata Rina berbinar-binar mendengar jawaban Galaxia. Anak-anak lain yang mendengar percakapan itu juga terlihat bahagia dan bersemangat.

Berita tentang kegiatan kemanusiaan Galaxia menyebar luas. Banyak media yang meliput dan menceritakan kisahnya. Kritikan-kritikan yang dulu menghujaninya perlahan berubah menjadi pujian dan apresiasi.

Pada suatu malam, saat sedang bersantai di tempatnya, Galaxia menerima pesan dari Damar.

"Aku baru saja menonton liputan tentang kegiatanmu di sini. Aku terkesan. Kamu benar-benar menunjukkan bahwa kemanusiaan itu tidak mengenal batas. Teruslah berjuang, Galaxia."

Galaxia tersenyum membaca pesan itu. Ia merasa usahanya tidak sia-sia. Dukungan dari banyak orang membuatnya semakin bersemangat untuk terus membantu mereka yang membutuhkan.

Di akhir tahun, Galaxia mengadakan sebuah acara besar untuk menggalang dana bagi anak-anak kurang mampu di seluruh dunia. Acara itu dihadiri oleh banyak orang, termasuk Aria dan Damar.

Di atas panggung, Galaxia menyampaikan pidato dengan penuh semangat.

"Terima kasih atas dukungan kalian semua. Kemanusiaan tidak mengenal batas. Anak-anak di mana pun mereka berada, membutuhkan kita. Mari kita bersama-sama membangun dunia yang lebih baik untuk mereka."

Tepuk tangan riuh memenuhi ruangan. Galaxia menatap kerumunan dengan mata berkaca-kaca. Ia tahu bahwa perjalanan ini masih panjang, tetapi dengan dukungan dari semua orang, ia yakin bisa membuat perubahan yang berarti.

Dan di sanalah, di tengah gemerlap kota yang penuh harapan, Galaxia terus berjuang untuk kemanusiaan tanpa mengenal batas. Kegiatannya di media sosial bukan lagi sekadar postingan, tetapi panggilan bagi semua orang untuk peduli dan berbagi.

Di akhir malam itu, saat Galaxia dan Aria berjalan pulang, Aria menepuk bahu sahabatnya dengan bangga.

Lihat selengkapnya