Orang Orang Di Atas Angin

Yovinus
Chapter #61

61-Hidup Serba Berkecukupan

 

Di sebuah rumah mewah di pusat kota, Galaxia sedang duduk di depan jendela besar yang memandang ke arah keramaian kota. Dia merenungi perjalanan hidupnya yang penuh lika-liku.

Dari seorang anak desa yang berjuang keras demi pendidikan hingga menjadi seorang ahli linguistik ternama yang sering diundang berbicara di berbagai konferensi internasional.

Kehidupannya kini terasa begitu nyaman, jauh dari kesulitan yang pernah dia alami dulu.

"Galaxia, apa kau tahu di mana aku meletakkan buku catatan penelitianku?" suara Porehkui, suaminya sekaligus rekan penelitiannya, memecah kesunyian. Porehkui adalah suami dan rekan kerja terbaiknya yang selalu mendukungnya dalam berbagai penelitian.

"Di rak sebelah meja kerjaku, Porehkui. Kau pasti lupa lagi Sayang," jawab Galaxia sambil tersenyum. "Kamu harus lebih sering merapikan meja kerjamu, itu akan memudahkanmu mencari barang."

Porehkui tertawa kecil. "Kau benar Sayangku, aku memang selalu berantakan. Tapi itulah yang membuat kita seimbang, bukan? Kau yang rapi dan aku yang berantakan."

Galaxia tersenyum dan kembali fokus pada pemandangan di luar jendela. Dia ingat betapa kerasnya perjuangan yang harus dia lalui untuk mencapai titik ini. Sejak kecil, dia harus bekerja sambilan untuk membantu keluarganya.

Namun, dengan tekad dan semangat yang tinggi, dia berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya hingga ke luar negeri.

"Porehkui, ingatkah kau saat kita pertama kali bertemu di konferensi di Berlin?" tanya Galaxia tiba-tiba.

"Tentu saja! Kau dengan presentasi hebatmu tentang linguistik komparatif. Semua orang terpukau, termasuk aku. Aku langsung tahu kita akan menjadi tim yang hebat," jawab Porehkui sambil duduk di sebelah Galaxia.

"Dan lihatlah kita sekarang, dengan semua pencapaian ini. Aku tak pernah membayangkan bisa sampai sejauh ini," Galaxia menghela napas, merasa bersyukur dengan semua yang telah dia raih.

"Betul sekali, kita telah melalui banyak hal bersama. Dan jangan lupakan orang tua dan adik-adikmu yang selalu mendukungmu," tambah Porehkui.

Galaxia mengangguk. Kedua orang tuanya kini hidup dengan nyaman berkat dukungannya. Adik-adiknya pun telah menyelesaikan pendidikan mereka, dan semuanya bekerja di bidang yang mereka cintai.

Hidup keluarganya kini jauh dari kekurangan.

"Kadang aku merasa semua ini seperti mimpi, suamiku. Dari seorang anak desa hingga menjadi seseorang yang diakui di dunia internasional. Tapi aku tahu, ini semua hasil kerja keras dan doa," kata Galaxia dengan mata berkaca-kaca.

Porehkui menepuk bahu Galaxia. "Kamu layak mendapatkannya, Sayang. Kau telah bekerja sangat keras untuk ini. Dan jangan lupa, kita masih punya banyak hal yang ingin kita capai."

Lihat selengkapnya