Di sebuah negeri yang dikenal dengan kehebohan dramanya yang tak berujung, masyarakat kali ini terkejut dengan berita kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang luar biasa.
Kenaikannya mencapai 1000%! Bagaimana tidak heboh? Banyak orang tua mendadak bingung, bahkan ada yang sudah siap menjual kambing kesayangannya demi bisa menguliahkan anaknya.
Di sebuah rumah yang cukup representatif, Galaxia dan suaminya, Porehkui, duduk berdua di ruang tamu sambil memandang layar ponsel mereka. Media sosial dipenuhi keluhan dan kemarahan masyarakat.
"Galaxia, lihat ini! Orang-orang pada ngamuk soal kenaikan UKT," kata Porehkui sambil memperlihatkan ponselnya. “Mereka bilang, ini semua gara-gara menteri pendidikan yang nggak ngerti pendidikan sama sekali. Menteri ekonomi yang cuma mikirin untung!”
"Ya ampun, Porehkui. Bagaimana bisa seorang menteri ekonomi diangkat jadi menteri pendidikan? Apakah mereka berpikir mengelola pendidikan itu seperti mengelola pasar saham?" jawab Galaxia sambil geleng-geleng kepala.
Porehkui menghela napas panjang, "Itu keputusan Kaisar, sebagai salah satu rasa terima kasihnya, karena kemarin di dukung dengan biaya sewaktu pemilihan Kaisar.”
“Tapi mengapa ahli eknomi menjadi menteri pendidikan?” tanya Galaxia. “Kan tidak cocok, seperti membuat rendang dengan bahan tepung.”
“Karena tidak ada posisi lagi, ya di paksalah menjadi menteri pendidikan.”
Galaxia menarik nafas panjang. Memang di negara Konoha ini apa saja tidak ada yang tidak mungkin. Aturan apa saja bisa di ubah di MK, karena MK itu ketuanya adalah berbesanan dengan kaisar yang berkuasa.
“Kamu tahu tidak Galaxia, istriku, dia lupa dua hal dasar yang sangat penting."
"Apa itu, Porehkui?"
"Pertama, tidak ada presiden tanpa adanya guru. Dan kedua, guru tidak bisa santai minum kopi di warung pada jam pelajaran. Mengajar itu tidak bisa diwakilkan, tetapi harus tampil di depan kelas."
Galaxia tertawa kecil, "Kamu benar, Porehkui. Mungkin mereka pikir guru itu semacam robot yang bisa dikendalikan dari jauh. Ah, kasihan sekali anak-anak kita nanti."
Porehkui tampak berpikir keras, kemudian berkata, "Galaxia, bagaimana kalau kita mendirikan universitas swasta dengan biaya UKT yang sangat minim? Terjangkau bagi semua orang?"
Galaxia menatap suaminya dengan mata berbinar. "Itu ide brilian, Porehkui! Kita bisa membantu banyak orang yang kesulitan dengan kenaikan UKT ini. Tapi, dari mana kita mulai?"
“Uang kita tidak ada masalah, untuk tahap awal pembangunan fisik dan menggaji para dosen, sampai tiga tahun masih mampu. Sementara itu kita bisa membuat proposal ke seluruh dunia, kita akan minta donasi.”
"Tetapi kita butuh tempat, tenaga pengajar, dan tentu saja modal. Tapi yang paling penting, kita butuh niat yang tulus dan semangat untuk membantu," jawab Porehkui dengan penuh keyakinan.