Orang Orang Di Atas Angin

Yovinus
Chapter #74

74-Menikmati Hidup

 

Tiga tahun yang lalu, di sebuah desa kecil yang terpencil, sepasang suami-istri yang aneh dan unik, Porehkui dan Galaxia. Keduanya telah memutuskan untuk menanam kelapa sawit dengan cara yang tidak biasa.

Mereka menolak membeli bibit resmi karena harga yang mahal dan persyaratan administrasi yang rumit. Sebaliknya, mereka mencari bibit liar dari perkebunan sawit tua yang sudah tak terurus.

Dari sini, dimulailah petualangan luar biasa mereka dalam dunia perkebunan sawit.

"Suamiku, kamu yakin ini bakal berhasil?" tanya Galaxia sambil menatap bibit sawit yang baru mereka gali dari tanah.

"Galaxia, lihat saja nanti. Kita kan udah tanya orang-orang yang pengalaman. Mereka bilang ini jenis Marihat yang bisa berbuah lebat!" jawab Porehkui dengan penuh semangat.

"Kamu tahu kan, kita harus menanam 37 ribu pohon ini? Ini bukan pekerjaan kecil, lho."

"Yah, kalau kita berhasil, kita bisa panen sekitar 1000 ton sebulan dan menghasilkan uang miliaran! Kita bisa pensiun dini dan hidup santai."

"Semoga saja, Porehkui. Tapi, gimana kalau ini gagal?"

"Tenang saja, Galaxia. Hidup ini perlu risiko! Kalau gagal, ya kita cari kerjaan lain. Mungkin jadi peternak ikan lele?" Porehkui tertawa lepas, sementara Galaxia hanya bisa menghela nafas.

Pekerjaan menanam 37 ribu pohon sawit di lahan seluas 300 hektar memang bukan pekerjaan mudah. Porehkui dan Galaxia bekerja keras dari pagi hingga malam, memastikan setiap bibit ditanam dengan benar dan dirawat dengan baik.

Terkadang, mereka harus berhadapan dengan hama dan binatang liar yang mencoba merusak tanaman mereka. Namun, semangat dan kegigihan mereka tidak pernah pudar.

"Porehkui, lihat! Ada monyet-monyet yang merusak tanaman kita lagi!" seru Galaxia suatu hari.

"Aduh, kenapa sih mereka suka banget sama sawit kita? Apa kita harus pasang scarecrow berbentuk harimau?" kata Porehkui setengah bercanda.

"Kayaknya ide bagus tuh. Tapi, lebih baik kita jaga kebun ini lebih ketat. Pasang pagar listrik mungkin?"

"Mungkin bisa dicoba. Tapi, jangan sampai kita kesetrum sendiri ya!"

"Wah, bisa berabe itu. Oke, kita pasang pagar listrik dan jaga kebun lebih ketat. Sawit ini harus sukses!"

Setelah berbagai tantangan dan kerja keras, akhirnya sawit-sawit mereka mulai berbuah lebat. Hasil panen mereka luar biasa, mencapai 1000 ton sebulan dengan penghasilan sekitar 3 miliar rupiah.

Keduanya tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia dan bangga mereka.

Dengan tabungan yang mencapai ratusan triliunan, ditambah penghasilan bulanan yang fantastis, Porehkui dan Galaxia akhirnya memutuskan untuk pensiun dini.

Mereka ingin menikmati hidup sambil membantu masyarakat yang kurang mampu di desa mereka.

Mereka mempercayakan urusan bisnis lainnya, seperti pesawat penumpang, pabrik sepeda, dan perusahaan angkutan, kepada tenaga profesional.

"Suamiku, akhirnya kita bisa pensiun juga. Apa rencanamu sekarang?" tanya Galaxia sambil menikmati teh di teras rumah mereka.

"Aku ingin membangun sekolah dan rumah sakit di desa ini. Banyak orang yang butuh bantuan kita," jawab Porehkui dengan mantap.

Lihat selengkapnya