Orang-Orang Sederhana

M. Sadli Umasangaji
Chapter #26

Puisi dan Kebisingan Kota T


Setelah kembali di desa, memang ada kenangan yang tersirat tentang kota T. Aku beberapa kali menulis puisi soal itu, soal pulau H dan Kota T sebagai bagian dari provinsi yang paling bahagia. Bahkan bukan hanya bagian dari provinsi paling bahagia, Kota T pernah dinobatkan sebagai provinsi dengan tingkat kemiskinan terendah di dunia. Tapi kenyataannya, kam tetap biasa saja. Tetap orang-orang sederhana. Dulu aku pernah menuliskan puisi.

 

Pulau Bahagia dan Miskin

 

Mengapa ia jadi pulau bahagia?

Di tiap-tiap desanya banyak pohon kelapa

Berpuluh-puluh pohon pala

Beramai-ramai batang pohon cengkeh

Mereka percaya

Dulu orang-orang Eropa

Datang ke sini merampas rempah-rempah

Para pahlawan dari kesultanan mengusir penjajah itu

Pulau ini sekarang pulau paling bahagia

Pulau ini sekarang pulau pertumbuhan ekonomi tertinggi

Nilai tertinggi dari pendulang tambang

Nilai tertinggi dari pengkerok nikel

Nilai tertinggi dari industri pengolahan

Mereka berkelakar mereka bahagia dalam kemiskinan

Pujian Tuan Kita terlontarkan

Tuan Kita bahkan juga pamer pada dunia

Dan Om Desa melawan

Berkata biar pajak daerah kami tak dibayar

Berkata biar produk daerah kami tak dibeli

Berkata biar lapisan pekerjaan masyarakatnya rendah

Berkata biar rakyat kami hanya tenaga kerja buruh

Dan di Pulau Sunyi ini kita berkata

Pulau Sunyi kita telah jadi Pulau Paling Bahagia

Pulau Paling Bahagia dan Pulau dengan nilai Tinggi

Pulau Paling Bahagia tapi juga Pulau Nestapa

Mereka menyebut kami bahagia

Bahagia karena kondisi emosional

Tak mudah kehilangan pekerjaan

Bahagia karena kultur kami

Cenderung egalitarian dan terbuka

Bahagia karena geografis alam kami

Kami dekat dengan gunung sekaligus laut

Bahagia karena kami sering beribadah

Bahagia karena kedekatan keluarga dan suku

Kembali seperti sedia kala

Pendapatan kami tertinggi kelima paling bawah

Harga kopra naik turun

Potensi perikanan masih belum maksimal

Dan aku masih senang memandang laut

Dan kantongku masih seperti itu setiap bulan

Seperti kata menangispun tetap sederhana

Jadi tersenyumlah di Pulau Sunyi

 

#

 

Kota T adalah pulau kecil. Pulau kecil merupakan daerah dengan luas lautan yang banyak biasa memiliki potensi perikanan. Potensi yang tersedia untuk perikanan tangkap, mengikuti data lama, sebesar 1.035.230 ton per tahun, di mana potensi lestari sebesar 517.000 ton per tahun, dari potensi tersebut yang baru dimanfaatkan sebesar 150.232 ton per tahun atau 29%. Dengan luas laut 75-78% dari total wilayahnya, Pulau Kecil memiliki potensi produksi lestari perikanan budidaya yang sangat besar. Pulau Kecil dengan luas laut 75% dan daratan yang hanya 25% memberikan peluang besar bagi pengembangan perikanan untuk kesejahteraan masyarakat nelayan. Ikan Cakalang dan Ikan Tuna merupakan komoditas perikanan yang paling unggul dan dominan. Pulau kecil itu dikelilingi laut, dan memungkinkan untuk kaya akan potensi ikan.

Negeri ini merupakan negara kepulauan yang dua per tiga wilayahnya merupakan laut, akan tetapi tidak serta merta membuat bangsa ini memiliki budaya makan ikan yang baik. Anak 1-3 tahun adalah anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan termasuk dalam kelompok rawan gizi. Anak di Indonesia semakin lama semakin pendek. Hal-hal tersebut sebenarnya disebabkan karena konsumsi karbohidrat lebih dominan dibandingkan dengan protein sehingga pertumbuhan akan terganggu.

 

Negeri Laut, Ikan Ngafi, Telur

 

Pernah sekali aku berjalan

Di Pulau J

Ke Hutan Pinus

Lihat selengkapnya