Masa kecil Tuan Kita adalah masa yang sederhana. Ia berasal dari keluarga yang sederhana. Bapaknya bekerja sebagai penjual kayu dan bambu. Tuan Kita berkata, “Bapak kami berjuang untuk hidup kami dengan berjualan bambu dan kayu di pasar. Dan ibu kami sangat senang dan berusaha untuk selalu membantu bapak kami. Padahal sebelum itu itu membereskan urusan rumah, memasak, membereskan rumah. Kemudian ibu ke pasar untuk membantu bapak, menjual kayu dan bambu.”
Suatu ketika pada masa kecilnya, Tuan Kita, dengan segala kondisi, rumah bapaknya mengalami penggusuran, mereka terpaksa berpindah-pindah tempat. Tuan Kita sebenarnya adalah orang-orang sederhana yang berkisah.
Tapi nasib memang bisa berkembang, bisa berubah. Keluarga Tuan Kita menjadi lebih baik. Ketika masa dewasa, masa kuliah, Tuan Kita dapat melanjutkan studi di kampus ternama. Ia pun dapat menyelesaikan studinya. Setelah lulus dari kampus, Tuan Kita pernah bekerja di salah satu Perusahaan Kayu, dan hidup di hutan. Karena tak betah dan ingat pada kekasihnya, ia memilih kembali. Kembali pada tempat tinggalnya.
Ia kemudian memilih bekerja pada tempat pamannya untuk perusahaan pengolahan hasil kayu. Kehidupan dan nasib berjalan lebih baik. Tuan Kita semakin baik kehidupannya. Tuan Kita pun membuat Perusahaan untuk pengolahan kayu.
Waktu terus berjalan. Tuan Kita pun memenuhi takdirnya. Takdirnya sebagai pemimpin di negeri ini. Kisah hidup Tuan Kita adalah kisah hidup orang-orang sederhana. Hingga Tuan Melenting menyebutkan bahwa, “Tuan Kita adalah korea sejati.”
Ya, Tuan Kita adalah pemimpin di negeri kita. Kami yang jauh di Pulau Kecil ini juga peduli. Peduli dengan kritik pada kebijakannya. Banyak kebijakan Tuan Kita yang juga buram. Gerakan Muda Langit Senja berkali-kali melakukan aksi terhadap kebijakan Tuan Kita.
Dalam hal politik, Tuan Kita adalah pemain yang hebat. Bahkan orang-orang di sekitarnya menyebutkan dia adalah guru besar politik. Kalau guru besar ilmu politik, berada di kampus. Maka Tuan Kita adalah guru besar politik. Tuan Kita dalam hal politik orang-orang menyebutkan ada pembisik besar pada Tuan Kita, bahkan Sebagian menganggap Tuan Kita adalah boneka. Kenyataan Tuan Kita adalah mengutak-atik sendiri insting politiknya. Tanpa pembisik. Bahkan karena kelihaiannya ia tak pernah kalah dalam karir politiknya.