Malam ini mungkin adalah malam yang paling melelahkan bagi sekumpulan orang yang ada di gedung bersama kampus ini. Ruangan yang tidak terlalu besar untuk seukuran gedung bersama, dindingnya dicat putih dan langit-langitnya terasa jauh sekali. Namun, tiap orang berebut untuk menghirup udara, tidak dalam konteks kelelahan. Mereka jenuh, kapan ketua angkatan (Ketang) mereka selesai berbicara. Padahal acara ospek jurusan sudah resmi ditutup oleh kakak tingkat berpuluh menit yang lalu. Mereka hanya bisa bersabar untuk bergumul dan duduk bersama seratus lebih teman jurusannya. Muka-muka mereka tampak sudah sangat jenuh, hanya mengiyakan perkataan Ketang mereka.
"Okay teman-teman. Makasih banyak ya udah mau dengerin gue, udah pada capek juga, pasti. Sebelum pulang semua, yang punya kendaraan siapa aja? Cung hand dong" ucap Joni selaku ketang jurusan teknik industri angkatan mereka yang baru ini. perkataannya sangat berkharisma dengan setiap intonasi yang jelas. Kepribadiannya terlihat tenang diluar. Mungkin kesan pertama dia ini dari anak-anak yang lain menjadi poin nomor satu kenapa dia terpilih.
Setengah cowo dari anak-anak ini mengacungkan tangan mereka, ada beberapa anak cewe yang membawa kendaraan juga. "Nah gue mau, kita yang cowo-cowo mastiin kalau yang cewe-cewe ga ada yang pulang sendirian ya atau ga sendirian gitu, soalnya udah jam 9 lewat juga. Yang bawa kendaraan pulang ke arah mana aja nih" Tanya Joni sekali lagi. suasana agak sedikit berisik dengan semua orang yang berbicara kemana mereka pulang dan Ketang yang berusaha mencocokkan mereka agar semua kebagian.
"Ketang, aku pulang sendirian aja ya. gampang kok kan ada ojol ꟷ" ucap seorang cewe yang menghampiri Joni. Namun, sayang Joni hanya mendengar kalimat awal dari cewe ini.
"Cuy masih ada yang kosong ga?" Teriak Joni melihat ke arah teman-teman yang sedang berkumpul.
"Gue kosong nih tang" lalu seorang cowo muncul menghampiri Joni. Lalu Joni menghadap ke cewe yang berambut kuncir kuda tersebut, melirik ke arah name-tag "Nah Barra sama Kiya, jadi pas kan" ucap Joni yang selanjutnya melihat teman-teman yang lain, memastikan kalau semua pulang tidak sendirian.
"Aih si ketang, kan gue belum selesai ngomong" ucap Kiya, cewe yang tadinya hendak pulang sendirian saja dengan mas ojol, kini harus berhadapan dengan teman sekelasnya yang tidak terlalu dekat dengan dia. Kiya memang satu kelas dengan Barra, tapi mereka ada di geng yang lain. Tidak bisa dipungkiri, mau dimanapun manusia berada, pasti mereka membentuk kelompok atau teman main bersama dengan hobi yang sama atau hanya sekedar cocok satu sama lain, atau karena mereka tumbuh dilingkungan yang sama.
"Barra, emang lu mau nganterin gue?. Gue ga kayak anak-anak lain yang ngekos disekitar kampus, gue pulang ke rumah di komplek Citra Budi yang deket supermarket Rotte. Jauh loh" jelas Kiya panjang lebar.