Organic Matcha

i
Chapter #2

Chapter 2: Mencari Jejak Daun Teh

Jam menunjukan pukul tujuh malam, akhirnya shift kerja sambilan Marc berakhir. Marc melambaikan tangan ke arah Marco, tanda bahwa dia sudah menyelesaikan shift kerjanya dan akan kembali ke kamar. Marco membalas dengan melambaikan tangannya juga.

Marc melihat ke arah buku notes yang tergelatak d iatas kotak barang ketinggalan. Marc meraih buku tersebut, rasa penasaran membuatnya ingin melihat, apa yang sebenarnya perempuan itu tulis didalamnya.

Marc melepas celemek Café yang ia kenakan dan menaruhnya di atas keranjang cucian, dengan perlahan ia menaiki anak tangga dan langsung menuju kamar. Buku notes milik perempuan tadi tidak lupa ia bawa dan dengan segera Marc menghempaskan tubuh lelahnya diatas ranjang. Marc seperti terhisap oleh ranjang empuk yang nyaman .

”Ah.. surga..”

Bau pahit dan sedikit harum dari buku notes perempuan tadi membuatnya merasa sangat rileks di atas ranjang, hampir saja Marc tertidur. Marc membuka matanya, dengan penasaran ia membuka lembar pertama dari notes yang dari tadi cukup mengusik ketenangan hatinya.

”May B, let’s start a matcha happy day!”

Kata-kata pertama yang memenuhi halaman notes mungil tersebut, disertai dengan gambar emoticon wajah bulat berkacamata dengan rambut dan poni pendek. Selera yang unik dan cukup kekanakan. Marc melanjutkan membuka ke halaman selanjutnya.

”May B, Atlas University, kota Surebay.”

Rupanya dirinya mengisi kolom nama, alamat bahkan tempat ia kuliah di lembaran notes yang telah disediakan. Yang cukup menarik perhatian adalah tempat Ia berkuliah. sama seperti tempat Marc berkuliah juga, namun tidak diketahui Perempuan itu jurusan apa atau semester berapa, tidak tercantum di notes ini. Marc mulai membuka halaman selanjutnya.

”Matcha Tea House ‘Bambini’ Rasa: enak.”

”Matcha Karupan Café: yah lumayan.”

”Matcha Ninja shinobi: kurang enak.”

Halaman demi halaman penuh dengan tulisan tentang matcha di tiap Café dan restaurant yang Marc tidak asing dengan nama-nama dari tempat tersebut. Namun tulisan kecil pada notes ini tidak bisa disebut sebagai review makanan yang layak, Perempuan bernama May ini hanya menyantumkan satu atau dua kata seperti “enak” dan “tidak enak". Marc mulai meragukan apakah perempuan bernama May ini benar-benar seorang kritikus makanan atau hanya seorang penggemar matcha. Apabila hal itu benar, betapa memalukannya Marc yang sempat membungkuk dan membuat perempuan tadi menjadi heran dan salah sangka.

Antara lega dan malu, Marc tersenyum kecil dan langsung membalik ke halaman terakhir dari notes ini.

”Matcha Marcoffee: biasa..”

Biasa ya. Mungkin suatu pujian terhadap minuman yang langsung dibuat Marco begitu saja, pikir Marc dalam hati. Tanpa sadar Marc tertidur sambil menggenggam notes kecil milik May. Aroma dari notes tersebut menghantarkan Marc ke alam mimpi, alam yang penuh kedamaian dan terbebas dari kekhawatiran tentang perkuliahan dan kekhawatiran akan tidak punya tempat tinggal.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tiga hari sudah berlalu. Marc terus menunggu kembali kehadiran perempuan bernama May, namun nampaknya penantiannya pada hari ini pun berakhir sia-sia. Besok Marc harus kembali ke kampus untuk sekedar asistensi skripsi tugas akhir, pikirannya bercabang antara mulai menyicil skripsi miliknya atau menunggu untuk asistensi besok.

Tetapi daripada dibilang fokus memikirkan skripsi, Marc malah berpikir masa iya dirinya harus mencari perempuan bernama May itu di kampus, tidak diketahui pula jurusan yang dipilih oleh perempuan itu. Tidak, tidak.. mencari perempuan itu tentu sangat memakan waktu dan menguras tenaga. Sebaiknya kupersiapkan diri menyelesaikan skripsi agar tahun ini aku bisa lulus dan keluar dari kebuntuan hidup ini, Gumam Marc dalam hati.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Atlus University, merupakan salah satu kampus ternama di kota Surebay. Salah satu jurusan yang paling terkenal, tentu saja adalah jurusan Desain. Ya, Marc mengambil jurusan terkenal tersebut. Kenapa Marc mengambil jurusan desain?

Lihat selengkapnya