Origami

Winter_Sprite
Chapter #7

Sad Night

~Manusia hidup terbiasa dengan kesamaan sehingga canggung akan sebuah perbedaan~

~Althia Yara and Glen Anshel~

.

.

.

Ersya masuk ke dalam kamar Glen tanpa mengetuk pintu, memecah perbincangan antara Yara dan Glen. "Eh, sorry ganggu."

"Sya!" pekik Yara dengan sukacita, ia memeluk tubuh sahabatnya. "Kok ga kabar-kabarin kalau mau balik?"

Ersya berdeham, "Kalau gue kabarin nanti gue ga liat pemandangan uwu tadi."

Glen yang sedang berbaring merasa dilupakan, ia merentangkan tangannya. "Ga kangen sama gue?"

Alhasil tawa berderai di antara mereka.

Hari telah larut, suara jangkrik ramai mengisi kekosongan kompleks perumahan ini. Mereka bertujuh sekarang duduk di ruang tengah, berdiam diri tanpa seseorang pun yang berniat membuka topik pembicaraan. Semua orang di sini sibuk dengan pemikiran masing-masing.

Glen dengan kalimat-kalimat yang diucapkan Zefrano masih membekas di ulu hatinya, Yara dengan segala kebingungan untuk mencari celah agar Glen dapat berlatih taekwondo.

Mungkin lebih tepatnya bagaimana cara ia mengungkapkan kalau ia akan membuka kursus pribadi untuknya di tengah suasana super canggung ini.

Kenan masih mendendam dengan Zefrano, apalagi dengan tindakan Pak Bayu yang hanya memberikan Zefrano surat teguran saja.

"Bk abal-abal! Harusnya gue tonjok sampe ke neraka," desisnya.

Pikirannya terbelah menjadi dua, Kanza memikirkan live streaming boyband NCT yang akan berlangsung nanti malam, ia sangat ingin menonton. Namun, ia harus menjaga Kenan yang mungkin sebentar lagi mengalami hal yang sama dengan Glen. Yaitu demam, wajahnya saja mulai memerah.

Azada tak tahu harus mengeluarkan kata-kata apa untuk meminta maaf pada Ersya. Baru saja ia membuat keputusan yang paling benar menurutnya.

Memutuskan hubungan dengan Jessica. Ia tak kecewa ataupun sakit hati karena Jessica sendirilah yang mengaku kalau pacaran dengan Azada hanya untuk menaikkan pamor belaka.

Lihat selengkapnya