Orion & Maharani: Cinta Terakhir Sang Bangsawan

Wiselovehope
Chapter #12

Out-and-In

Semua yang Orion rencanakan berjalan cukup lancar. Tak lama setelah puas menikmati anggur pemberiannya, Lady Rosemary tampaknya benar-benar mabuk. Ia asyik bicara mengenai apa saja, tak henti-hentinya menyerocos dengan pipi merona merah dan napas beraroma alkohol. Sesekali tertawa lepas sambil menyentuh tubuh Orion di mana saja sesuka hatinya, wanita cantik yang biasanya tampil elegan itu kini berbalik liar. Orion sebetulnya enggan menerima belaian istrinya, namun keyakinannya bahwa Rose takkan lebih lama sadarkan diri membuatnya sabar menunggu.

"Lakukan itu sekarang juga, Orion, my handsome prince, cepatlah, please, I just can't wait any longer..." Rose beraksi setelah meletakkan gelas anggurnya di meja sisi ranjang. Dilucutinya sendiri bagian atas lingerie-nya, mulai dari tali bra yang melingkari bahu kiri, bahu kanan, hingga perlahan terjatuh ke pangkuan, tanpa malu-malu mengekspos sepasang rahasia wanita memikat di baliknya.

Rose segera menarik kedua tangan Orion ke sana, "Come on, Orion, be my baby, come on, don't be shy!"

"Sabar, sedikit lagi, Sayang, ini sangat mengasyikkan." Orion berpura-pura menikmati semua yang ia lihat dan sentuh. Yes, she's not bad. Indeed, a rare, beautiful private view any hungry men would liked to feast their eyes on. But for me, she's still nothing but a piece of nicely matured eye candy!

Semakin liar, Rose bagai kehilangan kesadaran, melepaskan semua yang tersisa dan membuka diri sepenuhnya bagi Orion. Ibarat sepasang pintu gerbang Taman Eden yang tak lagi terkunci, mengundang Sang Adam untuk masuk menikmati Buah Misterius nan ranum menggoda di Pohon Pengetahuan.

"Uh, ayo, I'm ready, kau tunggu apa lagi? Hei, apa yang terjadi? O-o-orion? What happened to me?" Lady Rose memandang Orion di hadapannya seakan membelah diri, kembali menyatu, lalu menjadi dua lagi. Kepala cantiknya terasa berputar-putar. Ia berusaha bertahan sekuatnya, namun tak bisa. Tak lama, ia jatuh tergeletak di atas ranjangnya sendiri. Terlentang begitu menantang, namun kehilangan kesadaran. Terbuka, rentan dan peka.

Lihat selengkapnya