Orion & Maharani: Cinta Terakhir Sang Bangsawan

Wiselovehope
Chapter #18

Pilihan Tak Terhindarkan

Setelah lama mereka berciuman, dengan enggan Rani terengah-engah dan menjauh sedikit. "Excuse me, I think I need some air," ujarnya sambil menjilat bibir. 

"Of course. Me too. That was very nice. Thanks. No, the word 'nice' sounds too bland. That was awesome. I haven't kiss anyone as deep and as sweet as that." Orion tersenyum, antara gelisah namun juga diam-diam gembira seperti seorang anak kecil yang baru sekali coba-coba melanggar titah orang tuanya. "Thank you, Rani. I'll try to make it works for us. It's hard for us, but we have to try."

Keduanya terdiam dalam momen siang musim gugur nan sunyi itu. Sejenak lupa bahwa begitu banyak masalah menunggu di masa depan, Orion dan Maharani larut dalam penemuan asing mereka, bahwa mereka saling terbelit situasi dan rasa yang tak bisa lebih lama lagi dipungkiri.

Gadis ini tidak cantik, kata itu tak begitu tepat. Juga lebih dari sekedar menarik. Beda jauh dengan Rose yang apik merawat diri dan biasa tampil penuh polesan kosmetik. Jadi, mengapa aku bisa nekat begini? Apa yang kucari dan kutemukan darinya, apa yang kuharapkan dengan semua ini? Orion tak mampu berkata-kata. Dibiarkannya Rani bersandar di dadanya, sementara dibelainya rambut panjang hitam yang aromanya jauh berbeda dari wangi parfum mewah Rose. Rani bukan hanya jauh lebih lembut dan alami. Dalam kesederhanaan, dirinya jauh lebih bersinar.

"Orion, sebaiknya jangan berlama-lama di sini. Kita tak boleh lupa diri. Sekarang, apa yang akan kita lakukan?"

"Syukurlah kau mengingatkanku, aku hampir lupa diri karena begitu gembira. Kau gadis yang baik, semua seperti keinginanku. Well, bagaimana jika kita pergi dulu dari sini, pulang, berpura-pura tak terjadi apa-apa. Kita singgah dulu ke Chestertown untuk melihat apa yang terjadi, mungkin rombongan go downtown masih menunggu di sana. Kasihan, mereka mungkin kebingungan."

Orion perlahan meraih tangan Maharani, menggandengnya. Dengan heran gadis itu menemukan dirinya diam saja saat disentuh. Tangan pemuda itu hangat dan lembut. Rani semakin nyaman dibuatnya. Orion memang melenakan sekaligus mendebarkan.

Lihat selengkapnya