Nyonya Srikandi bercerita pada Alana bahwa ia telah lama sekali menduga kalau Raja Sulaiman tidak mati karena racun Katak Emas yang ia tuangkan belasan tahun yang lalu. Namun yang mengejutkan adalah kabar dari salah satu sepupunya yang menikah dengan salah satu penduduk Sage Village. Rupanya Raja Sulaiman memang masih hidup selama ini berkat sebuah tanaman obat yang tumbuh di pekarangan rumah-rumah milik penduduk Sage Village. Seluruh penduduk penyihir Sage sepakat untuk merahasiakan hal ini! itu kejutannya.
Alana sampai bingung setengah mati. Kepalanya mendadak pening. Berarti apakah itu artinya Tuan Alastair Sang Penyihir Agung Sage Village sudah tahu tentang semua permasalahan ini? dan apakah kakeknya, Raja Sulaiman, bekerja sama dengan para penyihir untuk memalsukan kematiannya? Kalau begitu, artinya Nyonya Srikandi tidak seharusnya dihukun mendekam di Kraken’s Keep seumur hidupnya, bukan? Tapi, jika Nyonya Srikandi telah mengetahui hal ini, mengapa ia tetap mengajukan diri untuk hukumannya itu? Apakah Nyonya Srikandi benar-benar malu sehingga ingin menebusnya? Apakah budaya malu disini benar-benar ada? Bukan mitos belaka? Ataukah karena ia benar-benar setakut itu pada Aslan?
Nyonya Srikandi menambahkan bahwa Raja Sulaiman menghendaki kabar tentangnya ini dirahasiakan. Sehingga Alana tidak bisa memberitahu semua orang. Dan juga membuat Nyonya Srikandi kukuh untuk tetap melaksanakan hukumannya. Saat itu, Alana menanyakan pada Nyonya Srikandi dimana ia dapat menemui kakeknya itu. Nyonya Srikandi menyampaikan sebuah kalimat puisi berbunyi,
Di malam pekat,
akar Glowbloom ungu yang bersinar membuatmu terjaga,
menyelubungi peti cincin Nabi Sulaiman.
Namun ia takut memberitahukannya kepada Aslan, karena ia hanyalah wanita tua yang lemah. Sedangkan Pangeran Aslan adalah pria yang mampu melakukan apapun, termasuk tak segan melakukan tindakan yang dapat membuat moralnya dipertanyakan. Nyonya Srikandi sendiri tidak mampu mengukur apa yang bisa Pangeran Aslan lakukan padanya kalau ia sampai tahu informasi itu. Sehingga berdasarkan ketakutan itulah akhirnya ia hanya memberitahukan kabar mengejutkan ini pada Alana.
Ketakutan Nyonya Srikandi sama sekali tak masuk akal. Aslan pasti akan senang mendengar kabar ini! Karena dugaannya telah terbukti benar. Malam indah bercahaya di Pantai Blackrock itu adalah saksinya. Aslan berulangkali memastikan dugaanya karena catatan-catatan bertanda Ringo dan John Lennon di Goble Shack itu benar-benar membuatnya yakin. Sedangkan Alana sibuk bersenandung merdu dipelukan Aslan sambil memandangi aurora hijau kebiruan yang menari-nari bak selendang sutra tertiup angin. Gadis itu sudah mampu membayangkan akan sebahagia apa hati pria kecintaannya. Kabar ini pasti akan membantunya bangkit. Selain itu dia tidak perlu pergi dari Kayu Manis.
Pada sore hari setelah tugas-tugas kerajaan selesai ia lakukan—termasuk tetek bengek perawatan tubuh yang rangkaiannya panjang sekali[1]—Alana bergegas menyetir sendiri menuju ke Kayu Manis. Namun sungguh mengejutkan, kepala Kayu Manis Boutique Hospital mengabarkan padanya dengan tergopoh-gopoh bahwa Aslan telah menghilang sejak sehari yang lalu. Mereka hendak menghubungi Alana ataupun pusat kontrol transportasi, namun sayangnya, commo-tag milik Aslan sengaja tidak ia bawa bersamanya. Mereka telah berusaha mencari Aslan melalui kamera pengawas di sudut-sudut bangunan hingga kamera pengawas yang ada di hutan, namun tidak ditemukan sedikit pun jejaknya. Sehingga pencarian mereka benar-benar tidak berhasil.
Salah satu staf Kayu Manis sempat berceletuk untuk meminta bantuan dari penduduk Sage Village. Namun staf lain yang berpenampilan seperti Woody Allen muda segera menempeleng kepalanya. Meminta bantuan pada Sage Village tidak diperbolehkan dan hukuman ringannya dapat membuatmu kehilangan akses commo-tag selama sebulan penuh[2]. Karena itulah pihak Kayu Manis baru berani mengabarkan padanya sekarang. Aslan hanya meninggalkan sepucuk kertas yang berisikan catatan yang bertuliskan “Si kuku mengilat” untuk Alana.
Namun, “Si kuku mengilat” sudah pasti tidak ditulis tanpa alasan. Alana tahu “Si kuku mengilat” ini adalah Tuan Ibalis. Apakah itu artinya Alana harus menemui Tuan Ibalis untuk mengetahui keberadaan Aslan?
“Tolong rahasiakanlah kabar ini untuk sementara. Aku akan mencari keberadaanya. Aku yakin Aslan sedang pulang kerumahnya.” Katanya meyakinkan staf Kayu Manis.
∞∞∞∞∞∞∞∞∞
Seorang pria jangkung dan tambun berambut lurus kaku dengan kumis kikuk duduk di sebuah ruang tunggu rumah sakit pada pagi hari yang hiruk pikuk di tengah Kota Bandung. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan dan begitu heran mengapa rumah sakit sudah ramai sepagi ini. Ia merasa kasihan pada kerumunan orang-orang tua ini, tampak tidak kondusif dan efisien. Namun ia segera menghalau pikirannya, karena ini bukanlah urusannya. Ia mengintip ‘Crownx’ yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Sebuah arloji mewah klasik bermesin otomatis asal Ormovida. Ia terlihat seperti sedang menunggu seseorang.
Setelah sekitar 2 jam menunggu, yang mana mengesalkan sekali untuknya, akhirnya yang ditunggu tiba. Seorang anak muda tampak baru saja keluar dari sebuah ruangan bersama teman-temannya. Ia begitu tampan dan muda, namun naif seperti mahasiswa pada umumnya. Menenteng sebuah jas putih dan sebuah laptop. Pemuda itu berjalan seperti kuda cantik melewati Sang Pria Tambun Berambut Kaku. Namun pemuda cerdas itu sudah merasa curiga akan penampilannya yang tidak biasa itu. Ia pun segera teringat pada Ringo—kenangan yang tak ingin ia pelihara—dan segera mempercepat langkahnya. Tapi pria itu menghentikannya dengan segera.
“Adam?” cegatnya. Pemuda itu pun terkesiap. Langkahnya terhenti. Benar, kan? Apalagi ini? Pria itu berdiri dan mendekatinya. “Aku, Aslan. Kamu pasti tahu aku.”
Setelah pencegatan mendebarkan itu, mereka berdua bergegas jalan ke sebuah kafe yang sepi di dekat situ. Adam sudah tidak lagi bekerja di kafe yang sepi itu. Namun, kini ia menjadi pelanggan tetap. Sebagian kecil hatinya berharap kakek-kakek berpenampilan nyentrik itu datang sekali lagi ke dalam hidupnya. Namun sebagian dari dirinya tidak mengharapkannya.