Ini Hari Selasa masih. Butuh waktu lama rasanya, aku menunggu hari libur. Tapi, Haru berjanji akan menyanyikan lagu merdu lagi bersamaku. Terutama, lagu Jejepangan, hangatnya.
Aku terus melangkahlan kaki di saat pulang sekolah menuju taman, dimana kami bertemu pertama kalinya. Haru bilang, ia ingin kembali ke rumah dulu untuk mengganti pakaian. Sepertinya, aku sadar kalau ia sedang mengodeku. Ia menyuruhku mengganti pakaian dengan kodeannya itu.
"Yah sudahlah, aku ke rumah dulu saja, lagipula jarak dari rumah ke taman itu dekat, kok!" gumamku di tengah jalan menuju rumah.
Tidak, bukan rumah, sih. Lebih tepatnya kost. Tapi, kalau aku anggap sebuah rumah, boleh juga. Aku pulang ke rumah sebebtar dan mengganti baju yang lumayan enak dipandang. Drngan buru buru, aku tidak menyiapkan properti lain, dan hanya langsung kabur ke taman.
Sesampainya aku dan duduk di kursi taman. Tak lama kemudian, Haru datang dengan membawa sebuah alat musik di gendongannya. Itu gitar. Aku heran, untuk apa dia membawanya. Namun, tiba tiba aku teringat kembali akan suaranya yang indah dan hangat itu.
Aku bukan iri. Justru, jika perlu aku memiliki orang yang memiliki suara semerdu itu. Seperti aku memiliki Haru. Tidak! Kenapa aku harus berhalusinasi seperti itu? Sudahlah, ayolah! Aku pasti bisa menjernihkan pikiran.
"Moshi Moshi, Eeve-san?" ujar Haru dengan Jejepangan.