Otorten

Mico F.
Chapter #1

Prolog

“Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan." (Lukas 8:17)

Petang ini, cuaca di wilayah Ivdel bisa dibilang kurang bersahabat. Suhunya kembali menurun, langitnya gelap berkabut dan angin beku yang menusuk kulit, mengancam penduduk setempat. Meskipun begitu, puncak Otorten yang putih keperakan, masih kelihatan gagah dari bingkai kacamata milik Andrei Spassky. Sebagai pegawai kepolisian wilayah Ivdel, tentu hampir separuh waktunya akan ia habiskan untuk bergulat dengan pemeriksaan berkas yang begitu menguras tenaga. Maka, dengan ditemani secangkir coklat panas, Andrei ingin menghabiskan momen luang ini dengan mengamati gerak-gerik Ivdel dari jendela kantor. Dengan menyisipkan jarinya pada bilah tirai jendela, sesekali ia mengintip puncak Otorten sekaligus lingkungan kantornya, dimana mayoritas ditumbuhi pohon cedar dengan sisa-sisa es yang mulai mencair.

Kepulan asap mengepul dari mulut Andrei, saat hendak menyambut hangatnya secangkir coklat. Setelah menenggaknya untuk kali ketiga, tiba-tiba sebuah telepon berdering dari meja depan. Terdengar suara telepon diangkat paksa dari pesawatnya. Dan, Inspektur Yelagin—selaku kepala kepolisian Ivdel, secara karismatik memberikan tanggapan.

Percakapan di dalam telepon tampaknya semakin serius. Dan, tak terasa secangkir coklat milik Andrei tinggal separuh. Namun, ia belum merasakan adanya lecutan kehangatan di dalam tubuhnya. Sementara dari kejauhan, suara hembusan angin yang terdengar amat dingin membuat ranting-ranting cedar bergesekan. Andrei kembali menyisipkan jarinya di bilah tirai jendela. Ia menemukan seluruh area Ivdel telah tertutup kabut. Puncak Otorten ikut lenyap ditelan awan putih dan pepohonan cedar tinggal kelihatan pucuknya. Hanya sejumlah cahaya oranye yang memantul dari kacamata Andrei, dimana kemungkinan besar timbul dari lampu jalan. Selang beberapa saat, telepon seketika ditutup dan disematkan kembali pada pesawatnya. Suhu rupanya semakin mendekati titik beku, maka Andrei segera memasukkan salah satu tangannya ke dalam mantel dan bergegas ke meja depan.

“Ada laporan dari Otorten, sembilan orang pendaki tak kunjung turun sejak penghujung Januari!” jelas Inspektur Yelagin, selagi sibuk mengotak-atik telegram di sudut ruangan.

Lihat selengkapnya