Our Destiny

Ika Yulianti
Chapter #2

Chapter #2

Setelah kemarin menceritakan semua tentang yang dialaminya, sampai hari ini Yunho masih memikirkan Jiyeol. Mereka berempat pun masih menebak-nebak apa yang terjadi. Ketika Yunho bangun tidur, Ia langsung cepat-cepat pergi keluar rumahnya untuk melihat apakah Jiyeol pulang ke rumahnya atau tidak. Tapi ternyata yang ingin dilihatnya pun tidak menampakkan batang hidungnya. ‘Apakah dia masih ada di Kampus? Atau Dia sudah pergi ke tempat lain?’, pikir Yunho merasa sedikit bersalah.

           

Dengan langkah gontai, Yunho bersiap untuk berangkat ke kampus. ‘Mungkin dia masih menungguku di kampus?’, batin Yunho. “Ya! Kenapa aku jadi terus-terusan memikirkannya sih? Aku saja tidak tahu dia itu siapa, datang darimana. Bagaimana kalau yang dibilang Junsu benar, jangan-jangan dia adalah hantu yang mau mencari seseorang untuk membalaskan dendamnya? Ya Tuhan”, Yunho bergidik ngeri memikirkan salah satu kemungkinan yang ada tentang Jiyeol.

Sampailah Yunho dikampus. Saat keluar dari mobilnya, Ia melihat ke sekeliling tapi tidak ada tanda-tanda Jiyeol berada disana. Tiba-tiba saja ada yang menepuk pundak Yunho. ‘Pok!’. Yunho terlonjak kaget dan seketika terdengar suara tawa dari sahabat-sahabatnya.

“Ya!”, marah Yunho. Jelas saja dia marah, dia sedang memikirkan Jiyeol yang dalam pikirannya saat ini adalah hantu.

“Kau seperti orang ketakutan yang melihat hantu”, ledek Jae.

“Hahaha.. lucu. Lucu sekali”, sambung Changmin sambil meniru gerakan kaget Yunho.

“Kau kira kami siapa? Hantu?”, Junsu tertawa terpingkal-pingkal. Junsu senang karena biasanya Ia yang digoda oleh teman-temannya.

“Ya! Aku sedang mencari Jiyeol. Dan tiba-tiba saja kalian mengagetkanku!”, ucap Yunho masih dengan nada kesal.

Semua sahabatnya mendadak langsung terdiam. Junsu yang memang sejak dari kemarin takut, menelan ludah dan melihat ke sekeliling. Yunho yang melihat langsung tertawa terbahak-bahak. “Kita seri. Hahahaha”, Yunho berhasil membuat sahabat-sahabatnya itu ketakutan.

*****

Seperti biasa, setelah pulang dari kampus, Yunho dan sahabat-sahabatnya pergi ke lapangan basket. Karena hari ini tidak ada kegiatan atau tugas mata kuliah, mereka menghabiskan waktu untuk bermain basket. Disela-sela permainannya, mereka masih membicarakan Jiyeol.

“Jadi, apa kau sudah melihat Jiyeol lagi?”, Tanya Jae sambil mendribble bola basket.

“Belum”, jawab Yunho singkat tanpa memandang ke arah Jae.

“Sepertinya kau sangat kehilangan dia”, selidik Changmin.

“bukan.. bukan begitu Min, hanya saja aku merasa bersalah karena meninggalkan dia disini tanpa mendengar penjelasan dia dulu”, jelas Yunho menutupi rasa gugupnya.

Yang lain pun hanya mengangguk, mengiyakan apa yang dikatakan Yunho dan hanyut dalam pikirannya masing-masing. Tiba-tiba saja, ada yang menyentuh pundak Yunho. Ia pun menoleh dan..

“Hai, apa ada yang merindukanku?”, Tanya Jiyeol sembari memperlihatkan senyum manisnya tepat didepan wajah Yunho.

“Huwaaa…”, Yunho yang terkaget-kaget melihat ada perempuan berambut panjang dibelakangnya seketika menjauh.

Jae, Junsu dan Changmin secara refleks berlari menjauh ketika mendengar teriakan Yunho. Bahkan tanpa sadar Changmin membuang botol air mineralnya ke lapangan saking kagetnya. Sedangkan Jiyeol yang melihat itu, tertawa terbahak-bahak. “Apa-apaan mereka? Wajah boleh saja terlihat keren tapi mendengar teriakan saja seketika langsung berlari terbirit-birit”, ucap Jiyeol masih dengan terbahak-bahak.

“Ya! Jung Yunho! Ada apa?”, teriak Jae dari kejauhan dengan nada kesal.

“Tidak.. tidak ada apa-apa”, Yunho mengatur detak jantungnya yang tiba-tiba berdenyut lebih cepat. Ia pun meminta sahabat-sahabatnya untuk mendekat.

Dan dilihatnya Jiyeol yang masih tertawa sambil memegangi perutnya. Dengan kesal Yunho berteriak lagi, “Ya! Diam kau!”. Dan tentu saja, itu membuat ketiga sahabatnya untuk kedua kalinya terkaget-kaget.

“Ya! Kenapa kau ini Yun?”, Junsu memegangi dadanya, seakan-akan jantungnya akan keluar dari tubuhnya.

“Kau ini kenapa si Yun?”, Changmin terduduk lemas saking kagetnya. Sedangkan Jae hanya bisa terdiam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Ah.. maaf-maaf. Sepertinya aku harus pulang duluan. Sampai besok yaa”, seketika itu juga Yunho pergi meninggalkan sahabat-sahabatnya yang masih dalam kebingungan dan menarik tangan kanan Jiyeol yang masih tertawa.

*****

Dalam perjalanan pulang ke rumah, Yunho yang masih fokus dalam mengemudikan mobilnya melirik Jiyeol yang tengah asyik memandang ke luar jendela. Dia masih tidak percaya kenapa bisa-bisanya Ia mengajak Jiyeol pulang ke rumahnya padahal Ia belum tahu Jiyeol sebenarnya, mungkin saja jika tengah malam Jiyeol berubah menjadi menyeramkan. Dengan cepat Yunho mengusir pikiran jeleknya itu dan langsung menanyakannya kepada Jiyeol.

“Jadi sebenarnya kau siapa?”, Tanya Yunho langsung pada intinya.

“Apa kau masih ingin mendengar ceritaku? Kukira kau akan pergi dan meninggalkanku lagi ketika kau melihatku”, jelas Jiyeol masih menatap Yunho.

“Maaf soal kemarin, aku benar-benar terkejut dan…”

“Aku yang seharusnya meminta maaf padamu. Maafkan aku karena membuatmu bingung Yun”, potong Jiyeol.

Yunho tersenyum lalu membiarkan Jiyeol menceritakan apa yang sudah Jiyeol alami sebelum bertemu dengannya.

“Aku tidak tahu kenapa aku bisa berada didepan rumahmu. Saat itu, aku mencoba untuk bertanya pada seseorang yang lewat tapi mereka mengabaikanku seolah aku tidak terlihat. Dan ketika kau menyapaku, aku sangat senang sekali”, wajah Jiyeol berubah menjadi ceria ketika menceritakan dirinya pertama kali bertemu Yunho.

“Hmm.. membingungkan. Bahkan kita tidak tahu, kau ini manusia atau sudah menjadi hantu”, Yunho berusaha berpikir.

“Ah.. mungkin ada sesuatu yang membawamu ke tempat ini. Tapi apa ya?”, lanjutnya.

Jiyeol memandangi Yunho yang entah sedang memikirkan apa. Jantung Jiyeol tiba-tiba berdegup kencang melihat Yunho. ‘Ada apa ini? Kenapa jantungku mendadak seperti ini ketika melihatnya?’, pikir Jiyeol. Yunho memang terlihat sangat tampan walau hanya memakai kaos putih dibalut dengan hoodie berwarna biru serta celana panjang hitam. Rambutnya yang agak panjang kecoklatan membuat Yunho terlihat lebih berkharisma.

“Ah.. kau bilang kau akan menemui seseorang kan?”, Tanya Yunho membangunkan lamunan Jiyeol.

“Hmm.. iya”, Jiyeol langsung memalingkan wajahnya ke arah lain, takut-takut Yunho melihat wajahnya yang memerah.

Lihat selengkapnya