Seminggu berlalu, Rama masih belum dekat dengan siapapun dan membuat dia resah dan binggung. Dia menghabiskan waktu istirahat selalu di kelas, sambil menggambar komik yang merupakan hobinya. Lalu memakan bekal yang dibawa. Rama melihat semua teman dikelas, mereka selalu di kantin pada saat jam istirahat.
“Oh-ya dompet aku ketinggalan, kalian duluan aja,” ucap salah satu anak perempuan dikelasnya.
“Ya sudah, kita duluan aja ke kantin,” teriak anak laki.
Gadis kuncir itu, masuk ke kelas kembali dan melihat Rama sendirian di jam istirahat.
“Ehh... , kau tidak istirahat di kantin?” tanya dia.
“Nggak, aku bawa bekal kok,” jawab Rama.
“Oh gitu,” balas dia.
Gadis kuncir itu, berjalan ke arah tempat duduk Rama yang posisinya kedua dibelakang kursi pemuda berkacamata itu. Rama mendengar suara gadis itu, sedang mencari-cari dompetnya didalam tas, juga di kolong meja.
“Srek... srek.” gadis kuncir itu merogoh meja, “Huft.... Akhirnya ketemu juga dompetnya,” ucap gadis kuncir itu.
Dia pun berjalan kearah pintu kelas untuk ke kantin lagi, tetapi dia berhenti di belakang tempat duduk Rama. Rama melihat dia jongkok tepat di belakangnya, Tiba-tiba gadis kuncir itu, memberinya sebuah kertas, Rama bingung itu kertas apa, kenapa memberinya kertas.
“Rama kertasmu, tadi jatuh di bawah... ,” ucap gadis kuncir itu, sambil menyodorkan kertas ke arah Rama.