Our Dreams Together

Emma N.N
Chapter #7

Kita kan teman.

Kemudian jam istirahat pertama berbunyi dan seperti biasa pemuda berkacama itu, hanya istirahat di kelas saja dengan pena dan kertas yang menemaninya.

Rama sebenarnya juga ingin ikut ke kantin dan makan jajanan kantin. Tapi dia bingung, jika dia ke kantin dia hanya mengganggu jalan bagi yang lain, karena pasti di kantin sangat ramai dan berdesak-desakan, Rama juga tidak mempunyai teman yang mau mendorong kursi rodanya. Sebenarnya dia sedikit khawatir karena harus berpindah ruang ke lab komputer karena ada sedikit tanjakan yang membuatnya susah ke sana.

Maura dan Irwan kembali ke kelas, padahal jarang sekali mereka membawa makanan ke kelas, tapi ada beberapa temannya yang juga makan di kelas juga. Mungkin mereka bersiap karena habis istirahat, pelajaran animasi 2D, dan pertama kali ke lab komputer. Maura dan Irwan juga temannya satunya lagi mendekati pemuda berkacamata itu.

“Ehh... , Rama kok makan sendirian, nggak gabung sama anak lain?” tanya Maura.

“Nggak apa-apa Ra, aku disini aja,” balas Rama.

“Kita boleh gabung makan bareng, disini nggak?” tanya Maura.

“Boleh kok, sini aja,” ucap Rama sambil tersenyum lebar.

Mereka pun mengambil 3 kursi untuk makan bareng di mejanya, karena Rama tidak punya teman sebangku.

“Oh ya, loe belum kenal kan sama dia, nama dia Dian, dia duduk sebangku sama gue,” jelas Maura.

“Hai Dian, aku Rama,” sambung Rama.

“Hai juga Ram, loe bawa bekel ya, siapa yang buatin?” tanya Dian.

“Bekelnya dibuatin Mama aku,” jawab Rama.

“Ohh gitu, sayang banget loe bawa bekel," seru Maura. Padahal makanan dikantin enak-enak loe, juga lumayan bersih terus yang paling penting murah lagi, gue sudah nyobain semua makanan dikantin,” ucap Maura.

“Akhh... , itu mah loenya yang rakus Ra, apa aja dicobain,” goda Irwan.

“Bener banget Wan, tapi yang gue bingungin, kok badan loe masih kecil-kecil aja nggak gemuk,” potong Dian.

“He...hehe,” Maura sambil tersenyum malu.

“Oh ya Ram, habis ini pelajaran komputer, nanti perginya bareng kita aja ya, lagi pula kita sekelompok,” ungkap Irwan.

“Ya Ram, nanti bareng kita aja, terus kalau loe butuh bantuan jangan malu-malu ngomong sama kita,” sambung Maura.

“Ya tenang aja Rama! mereka berdua baik kok, nggak gigit! jadi jangan sungkan,” celetuk Dian.

"Iya, makasih banyak ya," balas Rama

“Sama-sama Rama, Dian apa sih, emang kita nyamuk gigit,” sambung Maura.

mereka bertiga tertawa mendengar ucapan Maura, dia sendiri pun ikut tertawa. Bel masuk berbunyi, kami segera mengambil tas dan pindah ke lab komputer. Anak-anak yang lain sudah pindah duluan ke lab membawa tas mereka, ketika jam istirahat mereka sudah membawa tasnya, tinggal kami berempat yang berada di kelas.

“Rama loe sudah selesai masukin barang-barang loe ke tas, atau perlu bantuan nggak?” tanya Maura.

“Sudah selesai kok, ayo kita ke lab,” jawab Rama sambil mendorong kursi roda keluar dari meja duduknya.

“Sini Rama gue bantu dorongin kursi roda loe ke lab,” ucap Irwan sambil memegang kursi roda.

“Eeh....” kaget Rama, “terima kasih Wan,” sambung Rama.

"Ya Ram... , nggak usah sungkan kita kan teman!" ujar Irwan.

"Kita kan teman!" mendengar kalimat itu keluar dari mulut seseorang, membuat Rama sangat senang sekali, dan sangat bersyukur karena mereka mau menganggapnya dan menerima sebagai temannya.

"Semoga aku bisa berteman baik dengan mereka bertiga juga seluruh teman sekelas, Aamiin," Rama berkata dalam hati.

Akhirnya Mereka pun berjalan ke arah lab komputer, dan disana ada yang seperti Ramp (tangga berbentuk perosotan) yang mempermudahku untuk naik dan turun tangga tetapi agak curam dan tidak terdapat handrail. Rama bersyukur karena mereka mau membantunya.

Kami pun sampai di depan lab komputer, di depan lab aku melihat anak-anak kelasku dan Bu Emma sudah menunggu.

“Anak–anak sebelum masuk ke lab, Ibu ingin ketua kelompok masuk duluan, untuk menentukan posisi komputer masing-masing kelompoknya,” perintah bu Emma.

“Baik bu,” jawab mereka.

Dan ketua kelompok mereka yaitu Maura, dan ketua kelompok lain Yanuar, Taufik, Sari segera masuk ke lab komputer untuk menentukan posisi kelompoknya masing-masing. Di dalam lab komputer, terdapat meja dan komputer yang sudah di atur sesuai anggota kelompok dan kelompok satu dengan yang lainnya sudah terpisah.

Maura sengaja memilih tempat yang dekat dengan pintu keluar agar mempermudahkan Rama mobilitas.

Setelah itu semua murid di suruh masuk dan duduk dimasing-masing kelompoknya,di samping Bu Guru ada proyektor untuk memudahkan proses belajar mengajar.

“Anak-anak sebelum mulai belajar. Ibu minta tolong kepada kalian, jaga lab komputer ini. Kalau istirahat makan diluar lab, jangan ganti-ganti komputer atau memindahkan keyboard dan mouse, kalian bertanggung jawab dengan komputer masing-masing,”perintah Bu Emma.

“Baik bu,” sahut mereka semuanya.

“Nah anak-anak, silahkan buka adobe Animate yang ada pada desktop komputer kalian, kalau nggak tahu kalian bisa lihat di layar screen proyektor”Perintah Bu Emma sambil membuka adobe animate di komputer.

“Adobe Animate ini sama dengan Adobe Flash bisa untuk membuat animasi 2d contohnya seperti pucca dan game 2d seperti Quiz Parampaa yang buatan asli orang indonesia, bahkan software adobe animate ini sudah di update agar bisa mendukung animasi web menggunakan HTML5 Canvas dan WebGL," papar Bu Emma.

"Ok... hari ini kita akan membuat animasi bounce ball,” ucap bu Emma.

Lihat selengkapnya