Keesokan harinya, Rama sudah berada di kelas dan ternyata di kelas masih sepi, hanya beberapa orang yang datang dikelasnya, seperti biasa disaat Rama menunggu kelas dimulai, Rama menggambar sesuai keinginan dan imajinasinya di Sketchbook atau kertas A4 yang selalu dia bawa.
Ya! dia memang suka menggambar untuk menghabiskan waktu, terkadang lewat sebuah gambar, dia bisa mencurahkan isi hatinya yang terkadang dia pendam sendiri dan sulit mengatakannya, karena dia terlalu takut dan ragu memberitahukan kepada orang lain.
Dia mendengar dari dalam kelas, suara Maura, Dian dan Irwan yang sedang berjalan di lorong kelas sambil mengobrol. Rama merasa senang ketika mereka datang, karena adanya mereka hari-harinya merasa senang dan tidak membosankan, karena tingkah laku mereka yang sering membuatnya tertawa gembira. Pemuda berkacamata itu, menganggap mereka bertiga adalah sahabatnya dan berharap semoga saja mereka berpikir seperti itu, tehadap dia.
Dian dan Irwan menyapa Rama, dan Rama menyapa mereka kembali. Tiba-tiba Maura langsung ke meja tempat duduknya dan menyodorkan handphonenya ke wajahnya dengan sangat dekat.
“Rama Kita ikut lomba yuk!” ajak Maura sangat antusias
“Tunggu Ra, lomba apaan!" heran Rama. "Aku nggak lihat nih, terlalu dekat,” terang Rama dan mengambil handphone Maura yang di dekatkan langsung ke wajahnya.
“Upss... sorry Ram," memberikan handphonenya ke Rama. "Ini loh lomba buat komik SMA, 20 panel temanya bebas kok!” jelas Maura. “Yuk... , Irwan, Dian, ikut juga kita sama-sama buat komik,” ajak Maura dengan sangat antusias.
“Oh ini,” sambil melihat handphone Maura, “bukannya 2 minggu lagi kita UKK ya, deadline juga dekat lagi sama kita UKK,” balas Rama.
“Ikkhh... , nggak apa-apa kita kan pinter,” sombong Maura dan menatap wajah mereka bertiga. “Jadi bisalah ya please?” desak Maura.
“Ya loe mah pinter Sianida, kita mah apa!” jawab Irwan, “Tapi sorry Ra, gue lagi ada urusan sama Gerry, terus gue juga kayaknya nggak bisa sering pulang bareng kalian," ucap Irwan.
“Ya Ra gue juga sama, soalnya gue sudah ikutan les masak buat Pastry, tadinya hari ini gue pengen ajak loe Ra." Jawab Dian.
“Yah kalian mah gitu,” ngambek Maura, “Lagian ada urusan apaan sih loe sama Gerry, Dian juga! kok tumben banget sih, ikut les apalagi les masak lagi?" tanya Maura.