Esok harinya, merupakan hari pengumuman pemenang lomba komik, mereka sangat tidak sabar dengan pengumumannya. setelah pulang dari sekolah, mereka menunggu pengumuman lomba di rumah masing-masing. Irwan pamit duluan karena tidak bisa pulang bareng Maura dan Dian lagi dia harus mengerjakan Project Game bersama teman-temannya. Maura dan Dian pulang setelah menunggu Mamanya Rama menjemput Rama.
Irwan dan Kak Agam sampai dirumah Gerry dan langsung fokus membuat gamenya. Setelah itu, Irwan pulang di antar oleh kak Agam karena rumahnya searah. Dia lupa menyalakan Handphone dan ternyata di Handphone pemuda jangkung itu, banyak notif sampai 30 chat di group mereka berempat, serta banyak panggilan telepon dari Maura. Dan ternyata Rama dan Maura menang lomba juara pertama dan mereka mengajak Irwan dan Dian untuk traktiran bersama-sama setelah mereka berdua mendapatkan hadiahnya. pemuda jangkung itu, langsung Chat Group untuk mengucapkan selamat kepada mereka berdua.
Pagi pun menjelang, suara azan terdengar, membangunkan Irwan dari mimpinya, setelah itu, Irwan sholat subuh, lalu pemuda itu, segera mandi untuk menjemput Maura dan berangkat ke sekolah.
Pagi itu Irwan menjemput Maura untuk mengajak berangkat sekolah bareng. Tetapi Maura tidak seperti biasanya dia diam dan cuek sampai pemuda jangkung itu, naik Busway. Maura juga tidak berbicara apapun, Irwan pun menayakan kepada Dian.
"Kenapa tuh anak, kok tumben dia diam aja, biasanya sudah heboh?" tanya Irwan.
"Maura ngambek sama loe BAKWAN! karena telat mengucapkan selamat, padahal sudah heboh digroup chat sendiri," jelas Dian.
"Sorry gue nggak nyalahin Handphone gue, lagi pula gue sudah ucapin di group," sambung Irwan.
"Dian ngapain sih, ngajakin dia ngomong. Biarin aja dia sibuk sama urusanya bertiga tuh sama Gerry dan Kak Agam," ngambek Maura bicara dengan nada ketus.
Pemuda Jangkung itu memilih diam, karena Maura sedang ngambek dan kondisi tidak mendukung karena mereka sedang ada di Busway yang banyak orang, Irwan akan meminta maaf ketika dia sudah sampai kelas dan berharap Maura sudah tidak ngambek lagi.
Akhirnya mereka bertiga sudah sampai kelas, dan Rama sudah datang, Maura dan Dian langsung duduk di kursinya dan Irwan duduk di sebelah Rama. Irwan pun menghadap ke belakang kursi agar bisa berhadapan dengan Maura.
“Ra maaf ya, gue lupa aktifkan hp, jadi gue telat ngucapinnya," sesal Irwan.
“Dari kemarin hp loe nggak aktif melulu, tumben banget biasanya hp loe nyala sampe 24 jam, nyala terus!” ketus Maura. “Di cas aja hp loe masih dinyalain, kayanya gara-gara loe main sama Gerry dan Kak Agam deh, loe berubah," gerutu Maura.
“Ya nggak gitu juga Ra, sekali lagi gue minta maaf Ra, gue nggak sengaja matiin, soalnya gue lagi sibuk sama urusan penting di rumahnya Gerry," jelas Irwan. "Oh iya... , Rama selamat ya menang lomba komiknya," ucap Irwan.
“Ya Wan, makasih ya," Balas Rama.
“Ya sudah loe main aja sama mereka, jangan sama gue,” kesal Maura.
“Sudahlah Ra, maafin aja kan Irwan nggak sengaja, lagi pula baru kali ini kan dia buat salah sama loe," ucap Dian.
“Ya sudah gue maafin, tapi jajanin gue pas istirahat ya," ucap Maura sambil tersenyum.
“Ya Sianida gue jajanin tapi perasaan seharusnya loe yang traktir gue deh" ledek Irwan.
"Ya udah kalo nggak mau mah, terserah!," ngambek Maura.
"Ya Sianida... , kaya gitu aja ngambek sih," ucap Irwan sambil mencubit dan menarik hidungnya.
“SAKIIITT... , BAKWAN !” teriak Maura.
“Biarin gue gemes sama loe, oh ya... , kapan kalian mau ambil hadiahnya?" tanya Irwan.
“Besok minggu acaranya di Kuningan, ikut aja yuk kita dikasih tiket 5 buah, tapi satu Buat bu Emma," ucap Maura sambil memegang tiket.
“Asyik... , sekalian kencan dong kita,” goda Irwan.
“Apaan sih bakwan, becanda melulu orang kita perginya berempat," sanggah Maura.
“Mama aku bilang mau anterin kita ke sana, tapi ketemuan disekolah aja.” saran Rama.
“Asyik kita dianterin, makasih ya Ram tapi Mamamu nggak ke bagian tiket masuk, gimana ya Ram?" tanya Maura.
“Nggak apa-apa kok, nanti dia beli di online aja" jawab Rama sambil tersenyum.
*****