Maura dan Irwan lama kelamaan semakin menjauh dan itu yang membuat teman-teman dikelas heran dan bertanya ada apa dengan mereka. Munculah gosip-gosip tentang mereka di kelas, ada yang memberitahu kenapa mereka berantem, itu di karenakan Maura dan Rama pacaran lalu membuat Irwan menjauhi mereka, karena sebenarnya Irwan suka sama Maura dari dulu. Gosip pun menyebar seperti aliran air di sungai yang arusnya cepat dan mengalir dari kampung satu ke kampung lainnya. begitu juga dengan gosip mereka sampai ke seluruh angkatan mereka.
Waktunya jam istirahat sekolah. Rama, Maura, juga Dian istirahat di kantin sekolah, Irwan diajak dengan Dian ke kantin bareng, agar dia dan Maura tidak canggung lagi. Tetapi Irwan menolak karena harus ke lab bersama Gerry dan Kak Agam untuk bertemu dengan Bu Emma. Akhirnya mereka pergi ke kantin bertiga, sesampainya di sana Maura dan Dian memesan makanan sementara Rama menunggu dimeja kantin.
“Ikhhh... , kasian banget ya sih Irwan, sekarang temannya diambil sama dia,” sindir Lala teman kelas Rama.
“Ooh! dia ya orangnya, mukanya sih lumayan, tapi sifatnya dibawah rata-rata ya,” balas Yusnia anak kelas lain.
“Ya bener banget,” setuju pendapatnya Yusnia. “Sudah sih Irwan baik banget sama dia, di bantuin dorongi kursi rodanya kemana-mana, kok nggak tahu malu dan nggak sadar ya, udah nikung sih Irwan,” sindir Lala.
“Ya... , padahal Irwan dari dulu suka sama Maura! gue kan satu SMP sama mereka, jadi kelihatan banget sih Irwan suka sama Maura. sih Irwan kan perhatian dan jagain Maura banget,” balas Yusnia sambil bebicara dengan nada tinggi.
Rama hanya bisa diam menunduk mendengar ucapan mereka, kemudian Dian dan Maura datang menghampi Rama sambil membawa makanan yang dia pesan dikantin.
“Eh... , Yusnia apa kabar,” sapa Maura. “Tumben loe sama lala biasanya loe sama Putri Yus," ucap Maura.