Pagi harinya di rumah Rama, Mamanya Rama datang membawa sarapan pagi ke kamarnya. Di saat Rama sedang berbaring sakit di tempat tidur.
"Tok...tok," Mamanya mengetuk pintu kamar Rama.
"Uhuk, uhuk." Batuk Rama. "Masuk Mah... ," ucap Rama dengan suara sangau.
"Sayang ini Mama bawain bubur , buat kamu makan, di habiskan ya," sambung Mamanya Rama.
"Ya Mah taruh aja di meja samping tempat tidur," balas Rama.
"Ohh, ini Mama taruh ya," ucap Mamanya Rama sambil menaruh di meja. "Dek, kamu kenapa sih, kalau sakit Mama antar ke rumah sakit ya?" tanya Mamanya Rama.
"Nggak usah Mah. Kemarin, dokter sudah datang ke sini buat Check kondisi Rama, baru juga 4 hari yang lalu," jawab Rama.
"Ya sih dek, tapi kamu kalau ada apa-apa cerita dong ke Mama, jangan di pendam sendiri," ungkap Mamanya Rama.
"Ya Mah... ," jawab Rama.
"Adek selalu ngomong iya-iya, tapi jarang cerita ke Mama, Mama tuh khawatir sama Adek," keluh Mamanya Rama.
"Ya Mah... , tapi Rama baik-baik aja kok, cuma sakit demam biasa sama batuk aja," jawab Rama.
"BAIK-BAIK aja gimana Dek! kamu aja sudah tidak masuk sekolah lima hari, terus Mama lihat badan kamu kurusan, makan nggak di habiskan, terus kamu selama lima hari selalu murung Teruus!" Cecar Mamanya Rama bermaksud agar Rama mau berbicara.
"Rama, baik-baik aja mah cuma pusing sama batuk aja. Uhuk, uhuk," jelas Rama sembari batuk.
"Kamu Mah! nggak jujur sih sama Mama," kecewa Mamanya Rama.
Ayahnya Rama pun masuk ke dalam kamar Rama, untuk melihat keadaanya. Apakah sudah membaik.
"Mah... , ada apa sih, Rama kan lagi sakit, jangan di marahin Mah?" tanya Ayahnya Rama.
"Mama nggak marahin Rama, Mama cuma mau Rama jujur dan cerita apa yang terjadi dengan dia," jelas Mamanya Rama.
"Ohh gitu, Ya sudah kamu ke ruang tamu sana, ada teman kamu, sih Anita di luar," ujar Ayahnya Rama.
Mamanya Rama keluar dari kamar Rama, sementara Ayahnya Rama masih berada di kamar Rama duduk di pinggir kasur dekat kaki Rama, bermaksud untuk mengajak Rama mengobrol.
"Dek, kamu mau makan apa, nanti Ayah beliin?" tanya Ayahnya Rama.
"Nggak usah Yah, Rama nggak mau apa-apa kok," jelas Rama.
"Ohh ya sudah," balas Ayahnya Rama.
"Yah... , Rama boleh nggak! nggak masuk sekolah, seminggu lagi! Rama nggak enak badan, Rama merasa lemes, boleh ya Yah?" tanya Rama.
"Jangan gitu dong Dek, emang kamu nggak kangen sama sahabatmu sih Maura, Irwan dan Dian, kalau kamu nggak masuk sampai dua minggu pasti mereka khawatir," jelas Ayahnya Rama.
"Kangen sih Yah, cuma badan Rama nggak enak sama kepala Rama pusing banget," sambung Rama.
"Itu tandanya kamu lagi ada masalah, Ayah boleh tahu nggak, kamu punya masalah apa?" tanya Ayahnya Rama.
"Nggak ada Yah, Rama nggak punya masalah apa-apa," jawab Rama.
"Ya sudah kalau kamu nggak mau cerita ke Ayah. Ayah yakin kamu pasti bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan bijak," jelas Ayahnya Rama.